Bicaramusik.id – Kini, internet sudah menjadi pelengkap hidup manusia. Terutama pada saat pandemi seperti ini, segala hal dilakukan serba daring. Mulai dari bangun di pagi hari sampai tidur di malam hari tak lepas dari jangkauan gawai. Terinspirasi dari hal ini, Petra Sihombing membuat sebuah
single bertajuk
Selimut yang akan menjadi trek di album mendatang.
Albumnya itu akan menceritakan tentang detoks internet. Petra meningkatkan
awareness pendengar dengan cara merilis satu
single setiap bulannya. Ia memperkenalkan satu persatu trek terlebih dahulu sebelum meluncurkan keseluruhan album. Nampaknya, Petra bisa melihat antusiasme dan kesetiaan para pendengarnya,
nih.
“Gue pengin menjadi lebih konsisten, dan resolusi di tahun 2020 ini untuk 10 bulan ke depan
gue akan rilis lagu setiap bulannya, setiap tanggal 23. Tungguin,
ya!” ujar Petra.
Petra pun selalu menyajikan setiap karyanya ini penuh kejutan. Sebelumnya, ia mengajak Kiko, anaknya, untuk mengisi
single Aduh. Ia juga melibatkan Danilla dalam membuat
single yang sudah dirilis. Kali ini, ia menggandeng Baskara Putra dalam
Selimut.
Peran Baskara pun cukup berpengaruh. Mereka bekerja sama untuk membuat lirik. Jika diperhatikan, kalimat kiasan ala Hindia pun terlihat di sini. Liriknya pendek namun penuh arti di baliknya.
https://www.youtube.com/watch?v=8rXu3cpKdFs
“Kau turun 10 kilogram, tak muncul tiga hari di Instagram. Ku kira kau jadi bunuh diri”
Seperti penggalan lirik tersebut yang menggambarkan kita bisa mengetahui kehidupan orang lain dari media sosialnya. Orang-orang terbiasa memberitahu kegiatannya, contohnya seperti beli mobil baru, sedang lapar, atau bahkan punya pacar baru. Ketika tak muncul lagi di media sosial, kita bisa saja menganggapnya ada sesuatu yang buruk terjadi kepadanya.
“Berselimut kehidupan manusia yang terdekat. Dan yang kutahu di dunia maya”
Lirik pada
chorus tersebut menjadi “gong” dalam
single ketujuh Petra untuk
Semenjak Internet. Tidak salah jika ia meminta bantuan Baskara sang
lyrical genius untuk bekerja sama dengannya. Maksud dari lirik tersebut sebenarnya bisa kita lihat di video percakapan Petra dan Baskara yang diunggah di kanal
YouTube.
Di sana, Baskara menjelaskan bahwa sebelum tidur setiap orang termasuk dirinya akan melihat-lihat sesuatu di gawai. Setelah sibuk seharian, ada rasa untuk bersua dengan teman-teman dan mencaritahu kabar terbaru yang mungkin dilewatkan.
“
Lo menyelimuti diri
lo dengan informasi terbaru dari lingkungan
lo,” ujar Baskara dalam video bertajuk
Semenjak Internet Ep, 7: Selimut (Bersama Hindia).
Ia juga menambahkan bahwa dirinya tahu segala hal mulai dari teman yang menikah, orang yang meninggal, teman yang beli bas baru dan barang baru itu saat sebelum tidur.
https://www.youtube.com/watch?time_continue=35&v=ijGVtNeRWPM&feature=emb_logo
Baskara dan Petra pun sempat terlintas ide membuat
Selimut sebagai lagu pengantar tidur Kiko. Namun, akhirnya Petra memutuskan untuk mengarahkan lagu tersebut untuk dirinya sendiri.
“Ide tersebut berkembang ke karya Petra yang lain dan akhirnya
Selimut menjadi lagu pengantar tidur orang dewasa; dengan menggunakan layar
gadget sebagai penghangat,” tulis Baskara dalam laman
Instagram-nya.
Selain lirik yang tertata dengan baik,
Selimut sangat kental dengan suara
synthesizers yang dimainkan oleh Indra Perkasa. Petra memperkenalkan Indra di
Instagram, ternyata ia adalah dosen Petra saat kuliah dulu. Petra belajar “ngobrol” melalui musik, seperti bagaimana cara membangun percakapan yang baik tetapi dengan instrumen yang dimainkan. Ia mengakui,
synthesizers yang dimainkan seakan bisa meresponnya untuk menciptakan lirik dan nada.
“Menurut gue dia salah satu orang yang berhasil memanusiakan bunyi-bunyian mesin modular
synthesizer agronizer water purifier ini. Rasanya dari kabel-kabel dan alat-alat ini tuh masih tetep kaya ngobrol,” tulis Petra.
Ditambah lagi dengan video lirik yang dibuat oleh Desal Sembada dan ilustrasi oleh Rukmunal Hakim. Video tersebut merupakan
Selimut dalam bentuk visual. Terlihat ilustrasi Petra bermain gawai di kamar yang penuh bintang, tak lupa dia menyelimuti dirinya.
Petra menjahit setiap lagu yang ia rilis memiliki benang merah. Dimulai dari
Cerita Kita Milik Semua yang diluncurkan pada Juli tahun lalu, bercerita menyindir orang-orang yang membagikan informasi berlebih di media sosial. Secara tak langsung mereka mengekspos kehidupan sendiri. Begitu pula dalam lirik
Selimut, dari media sosial kita bisa tahu segala hal tentang orang lain.
Selain itu,
single Aduh dan Uda/h yang dirilis secara bersamaan menggambarkan tentang kadar informasi di dunia digital yang seperti tak ada cukupnya. Selain itu, cerita yang ditulis pun ditulis secara tak kronologis.
"Tapi intinya gue dan Danilla banyak ngebahas hidup di era digital. Semacam sekuel dari lagu
Cerita Kita Milik Semua," ungkapnya.
Konsep album
Semenjak Internet ini ia dapatkan ketika memproduseri album Hindia yang memiliki tema besar. Setiap lagunya itu mengarah ke konsep yang sama. Maka dari itu, tak heran jika setiap single yang dirilis Petra memiliki relasi satu dengan yang lainnya.
Ingin informasi tentang musik lainnya? Yuk, simak terus
berita di website Bicara Musik!
Penulis: Dyta Nabilah
Editor: Antie Mauliawati