Bicaramusik.id - Sukses tergabung di naungan band asal Melbourne, Australia, The Temper Trap, Dougy Mandagy, sang vokalis utama, meluncurkan single solo perdana dengan inisial BLOODMOON, berjudul "Disarm". Single yang dirilis pada Rabu (23/2) ini digarap bersama label barunya asal UK, Eat Your Own Ears Recordings. Produser musik dan vokalis kelahiran Indonesia ini mengemas lirik yang ditulisnya dalam "Disarm", bercerita mengenai transisi bermusik yang dialami Dougy. "Disarm" memang terdengar agak dark dan melankolis, mungkin inilah sisi lain yang ingin diperlihatkan Dougy di dalam karya terbarunya ini.Dalam rilis persnya, Dougy berujar tentang perjalanannya menemukan ide "Disarm". "Saat saya menulis lagu, seringkali rasanya seperti sedang melemparkan umpan pancingan dan berusaha menunggu ikan datang untuk menggigit. Tidak dengan lagu ini. Menulis ‘Disarm’ rasanya seperti ada ikan yang terbang dari dalam laut dan mendarat di perahu saya..." , tuturnya. Maksud lain dari kalimat Dougy bahwa "Disarm" dilahirkan secara tiba-tiba, personal dan mendalam baginya. Suatu perasaan yang muncul kemudian mengilhaminya untuk menciptakan lagu tersebut. Tidak menutup kemungkinan jika "Disarm" terjemahan rasa yang lama di simpan Dougy. Mengingat jalan panjang hidup seorang Dougy yang memang fantastis. Semasa kecil ia dibesarkan di lingkungan Amerika, menginjak remaja Dougy pindah ke Bali, tentu dengan aksen dan lifestyle layaknya remaja negara Paman Sam tersebut. Kemudian di awal tahun 2000-an Dougy menjadi satu di antara frontman People of Clour di tengah dominasi penyanyi kulit putih Australia. Hal ini mendasari tumbuh kembang Dougy dalam hidup dan karirnya yang selalu merasa terasing, bahkan di tempat kelahirannya sendiri, sehingga wajar jika sesak tersebut ia hembuskan lewat "Disarm" yang membiru. Music video yang ditampilkan juga tak kalah kelam. kita akan diperlihatkan sosok pria yang terluka di sebuah tangga yang remang, hanya cahaya yang dipercikan dari jendela luar. Pria ini seolah mengejar cahaya di atas tangga, terus menaiki dan menuruni anak tangga dengan ekspresif, menangis dan tentu terluka. Music video ini seakan akrab dengan perjalanan hidup Dougy yang diceritakan di atas, membuat sisi lain Dougy di luar The Temper Trap yang di kenal dunia. Di muka musik, sosok Dougy sangat bersinar bersama The Temper Trap, banyak penghargaan yang mereka raih dan penjualan album berjuta-juta keping kopi telah mereka kumpulkan, membuat The Temper Trap dikukuhkan sebagai musisi internasional terbesar asal Australia. "Disarm" sudah bisa didengarkan di seluruh platform music digital, dan video klipnya sudah dapat disaksikan di Youtube. Akankah di balik BLOODMOON, Dougy mengulang kesuksesan yang sama seperti ia bersama rekan seperjuangannya di The Tamper Trap?