Bicaramusik.id - Soulfood baru saja merilis video klip untuk single mereka yang berjudul "Pondafine", pada Jumat (4/3) yang lalu. Sebenarnya "Pondafine" sudah lebih dulu dirilis enam bulan lalu dalam format audio. Lagu ini memutar riang dengan irama R&B soul, tapi berbanding terbalik dengan visual yang ditampilkan Soulfood dalam "Pondafine".
Soulfood memotret realita kehidupan Bali yang jauh dari gemerlap dunia malam di Seminyak, nyamannya vila-vila di Ubud, atau keindahan suasana di Sanur yang selama ini ditunjukkan sebagai wajah Bali yang dikenal dunia. Sisi lain Bali ini dengan lugas Soulfood hantarkan lewat video klip "Pondafine". Bersama Indira Larin sang sutradara video musik ini, memperlihatkan berbagai macam jenis pekerjaan orang-orang Bali yang jarang dipotret, bukan seniman dengan galeri mewah yang sering didatangi turis, bukan pasar-pasar yang penuh pernak-pernik, bukan pekerja bar dengan pakaian parlente, bukan pula para influencer yang membawa kamera, bersendal jepit, celana pendek, dan kaca mata hitam.
Sebaliknya, justru melihat dari pasar yang sama saja tak rapi dengan pasar di wilayah lain, kehidupan rusun yang semrawut, gang-gang sempit tempat berbagai keluarga menjalani interaksi sosial, pantai yang dipenuhi perahu nelayan, dinding-dinding kota yang dipenuhi vandalisme, atau anak-anak yang bermain tanpa sandal di pinggir jalan, menjadi fokus utama Soulfood membangun isu di video klip "Pondafine".
Suara Lyta Lautner di lagu ini mengingatkan kita pada Diana King di lagu "Shy Guy". Timbrenya juga hampir mirip, agak serak tapi bulat dengan range sedang. Sangat jarang menemukan penyanyi seperti Lytha Lautner atau Diana King di era penyanyi muda masa kini. Vokal yang berkarakter ini dapat dengan mudah dikenali, dan menjadi identitas grup maupun penyanyi itu sendiri.
Mendengarkan dan menyaksikan "Pondafine" dapat membuka mata kita melihat Bali dari sisi sebaliknya. Soulfood mengenalkan Bali yang tak indah lewat musik indah dan enerjik. Anggap saja "Pondafine" sebagai video kritikan untuk pemerintah agar menyamaratakan kecantikan Bali.
Penulis: Mozza Mahardhika