Bicaramusik.id - Setelah dua minggu dicekal di India, masalah hukum TikTok belum berakhir. Kementerian Elektronika India telah mengirim beberapa pertanyaan ke ByteDance, yang mengoperasikan TikTok dan Helo. Kementerian Elektronika India ingin mengetahui data apa yang dikumpulkan aplikasi tentang penggunanya, dan apakah data itu disimpan di Cina. Pertanyaan lain terkait dengan bagaimana pengembang memastikan informasi tidak ditransfer "ke pemerintah asing, pihak ketiga, atau entitas swasta." Kementerian Elektronika India mengatakan bahwa mereka akan mencekal kedua aplikasi lagi di India jika jawaban atas pertanyaan ini tidak memuaskan. Baik TikTok dan Helo telah mengeluarkan pernyataan bersama tentang pertanyaan tersebut. Kedua aplikasi tersebut telah berjanji untuk bekerja sama dengan Kementerian India sepenuhnya. Pernyataan itu juga termasuk pengingat kode komitmen ByteDance untuk berinvestasi di India. Helo sudah memiliki rencana untuk membangun pusat data India untuk penggunanya di negara tersebut. ByteDance mengatakan bahwa pihaknya mengakui upaya India untuk melindungi data warganya. TikTok berkembang pesat dalam pertumbuhan, sebagian karena peluncurannya di India. Lebih dari 200 juta orang menggunakan TikTok di India, dengan larangan penayangan pertama yang menyoroti aplikasi. ByteDance mengatakan bahwa sejak aplikasinya diluncurkan di India, data tentang pengguna India telah disimpan di AS dan Singapura. TikTok adalah aplikasi video media sosial iOS dan Android untuk membuat dan berbagi video lip-sync, komedi, dan bakat pendek. Aplikasi ini diluncurkan pada 2017 oleh ByteDance, untuk pasar di luar China. ByteDance sebelumnya telah meluncurkan Douyin untuk pasar China pada September 2016. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk membuat musik pendek dan video lip-sync 3 hingga 15 detik dan video loop pendek 3 hingga 60 detik. Pada 2018, aplikasi ini mendapatkan popularitas dan menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di AS pada Oktober 2018. https://www.youtube.com/watch?v=NLVODxp5X18