Bicaramusik.id – Red Cherry, baru saja menelurkan single kedua mereka yang bertajuk Let Me. Single ini hadir sebagai bentuk keresahan Red Cherry terhadap keadaan alam saat ini. “Kita adalah bagian dari lingkungan kita”, ungkap Red Cherry. Berangkat dari pemikiran ini, mereka pun berinisiatif menggugah para pendengarnya untuk merenungkan kembali kepedulian terhadap alam beserta isinya. Keresahan Red Cherry tercermin dalam lirik yang isinya berfokus pada perubahan iklim dan segala bentuk aktivitas manusia yang berdampak buruk tak hanya kepada manusia sendiri, tapi juga lingkungan yang menjadi tempat tinggal kita semua. Rizvir, sang vokalis mencoba menginterpretasikan protes dan himbauannya melalui lirik yang ditulis dengan nada menyindir. Di bagian verse, Rizvir memposisikan dirinya sebagai masyarakat yang tak peduli terhadap isu-isu yang sedang muncul di tengah-tengah kita. Pada bagian bridge, kita bisa mendengar baris yang berisi teguran yang berupa pertanyaan. Liriknya berbunyi seperti ini “when the sun is gone, will the tears out?” Walaupun topik yang disuguhkan terdengar berat, Red Cherry mencoba untuk membuatnya terdengar santai. Tak hanya pemilihan indie pop sebagai genre, dalam pembuatan video klip Let Me, Red Cherry mengabadikan pemandangan hutan dan pantai sebagai latar belakang. Pemilihan latar ini tentu bukan tanpa alasan, Red Cherry ingin menunjukkan betapa indahnya alam yang kita miliki dan sudah semestinya kita melindungi segala isinya. Suasana santai dalam video hasil kolaborasi bersama Three AM ini semakin kental kita rasakan lewat penggabungan tema vintage dan modern. Rilisnya Let Me juga menjadi penanda sedang dikerjakannya album yang akan dirilis pada tahun ini. Dalam pengerjaannya, band asal Samarinda ini bekerja sama dengan studio lokal, Backstage Studio, dan seorang visual artist asal Bogor, Favian Hiroshi Yokachda. Sama seperti lagu Let Me, pengerjaan album juga merupakan hasil proses kreatif antara Rizvir (Vocal) dan keempat personil lainnya yaitu Dennis (Guitar), Jaya (Drum), Sadat (Bass), dan Herryy (Keyboard). Sukses terus, Red Cherry!