Bicaramusik.id - Kompetisi drum online Tama Groove Session 2018 telah usai namun masih hangat diperbincangkan di kalangan drummer sampai saat ini.
Periode kompetisi ini adalah 1 November – 31 Desember 2018 dan pada 31 Januari 2019, pengumuman para juara telah diumumkan di youtube oleh Mr. Tony Kawamoto selaku Senior Manager Tama Drum Division Hoshino Gakki. Hal menarik yang membedakan Tama Groove Session Indonesia 2018 dibandingkan tahun lalu adalah:
1. Jumlah peserta kali ini adalah 185 peserta dari seluruh pelosok Indonesia. Jumlah pencapaian ini 50% lebih banyak dari jumlah peserta Tama Groove Session 2017.
2. Backing Track materi merupakan lagu berjudul “Passing” yang dibuat oleh Kaz Rodriguez .
3. Jumlah total download backing tracking mencapai 3330 download (1885 dengan metronome dan 1445 tanpa metronome).
4. Mayoritas peserta berasal dari pulau Jawa dan Sumatera, namun terlihat adanya peningkatan peserta dari Sulawesi dan Kalimantan.
5. 40% peserta merupakan kategori usia 10-19 tahun dan 46% berusia 20-29tahun.
6. Melibatkan endorser Tama sebagai juri resmi pada penilaian peserta, yakni: Fajar Satritama, Ikmal Tobing dan Tigor Nainggolan.
7. Penilaian utama dilakukan oleh 4 juri utama, yaitu: Kaz Rodriguez, Noriaki Kumagai, Fuyu dan Hoshino Gakki (selaku pemilik merk Tama).
8. Kriteria penilaian adalah Time Accuracy, Groove, Technique, Solo, Uniqueness.
9. Adanya drummer cilik usia 11 tahun yang menjadi Juara 2 dan 10 tahun untuk Juara 3.
10. Merupakan suatu kebetulan bahwa ketiga juara kali ini bertempat tinggal di Yogyakarta.
JURI-JURI UTAMA
Kaz Rodriguez.
Kaz Rodriguez terkenal sebagai Composer, Touring Session drummer di scene musik Pop, dan juga sering memberikan internasional masterclass. Dia telah berkolaborasi dengan musisi-musisi seperti Aaron Spears, Anika Nilles, Chris Coleman, dll. Kaz Rodriguez merupakan seorang music director, pendidik, programmer musik, produser dan merupakan tutor di The Institute of Contemporary
Music Performance (ICMP).
Beliau merupakan komposer backing track Tama Groove Session 2018 yang mengambil salah satu lagu beliau berjudul “Passing”.
Noriaki Kumagai
Ex drummer band Casiopea ini merupakan drummer terkenal di Jepang yang telah mengeluarkan hampir 30 album. Saat ini beliau bergabung di band TRIX yang beraliran Jazz-Fusion. Noriaki sendiri merupakan komposer untuk backing track Tama Groove Session 2017 lalu.
Fuyu
Dikenal sebagai “The best gospel drummer in Japan” . Beliau aktif di Trinity Church Gospel dan merupakan drummer dan music director untuk female R&B bernama “ALLURE”. Beliau pernah melakukan recording dengan Shania Twain, dll. Pada tahun 2016, Fuyu membentuk sebuah band bersama EXILE ATSUSHI dengan nama "Red Diamond Dogs".
PROFIL PARA JUARA TAMA GROOVE SESSION 2018
Juara 1: Winaldy Senna Praditya
Anak muda kelahiran Mojokerto 19 September 1995 ini memiliki ketertarikan terhadap dunia musik sejak kelas 6 SD. Untuk mengakomodir bakat Winaldy, orang tua Winaldy mengijinkan Winaldy untuk meneruskan kuliah di Institute Seni Indonesia (ISI) dan sekaligus bersekolah di Jogja Audio School dalam bidang konsentrasi Music Production & Audio Engineering. Dan saat ini, dia bekerja sebagai salah satu dari Lecture di Jogja Audio School (JAS).
Pada tahun 2017, Winaldy juga menyabet Juara 1 Sabian Rock Drum Competition yang lalu. Selain sebagai pengajar di Jogja Audio School (JAS), Winaldy juga tergabung dalam band Kasino Brothers, yaitu Band ber-genre Rock ‘n Roll yang berasal dari Yogyakarta. Selain Kasino Brothers, Winaldy juga merupakan Producer, Drummer, & Mix Engineer dalam proses Produksi & Live Performance untuk band lain yang bernama “The Sun Goes Down” yang albumnya ditargetkan rilis 2019.
Hal pertama ketika mengetahui dirinya menang,walaupun saat itu Winaldy berada di Yogyakarta, beliau mendatangi orang tuanya di Mojokerto dan melakukan “Sungkem” kepada kedua orang tua.
Juara 2 : Bohemian Renaissance Purnama
Dengan usia yang baru menginjak 11 tahun, berbagai gelar Juara telah diraih. Tercatat prestasi Bohemian adalah Best Player Hummer Drum 2017, Juara 1 Drum Com UMS 2017, Juara 1 Drum Com surakarta 2017, Grand Champhion Singapore Drum Off 2018.
Juara 3: Akram Rosyid
Drummer berusia 10 tahun inipun memiliki sederet prestasi, diantaranya adalah Juara 1 se Jateng & DIY, kategori 1-10 tahun, Jepara Drum Competition II 2016, Juara 1 Sragen Drum Fest 2017 kategori A, Juara 1 Daihatsu all new terrios Drum Kids Competition Jogja 2018, Terbaik 1 Indonesian Drum and Percussion Fest (IDP Fest) Kategori Anak Jakarta 2018.
HADIAH TAMA GROOVE SESSION 2018
Sudah menjadi strategi PT. MMI untuk mempertahankan image “Prestige” kompetisi ini dengan menjembatani juara hasil kompetisi ini agar lebih dikenal di skala panggung internasional. Kali ini PT. MMI menyiapkan hadiah bagi Juara 1 adalah: New Tama Starclassic Walnut/Birch yang merupakan inovasi terbaru dari Tama karena untuk pertama kalinya Tama mengaplikasikan kayu Walnut sebagai materi shell drum. Drum ini dibanderol dengan harga sekitar Rp. 40juta.
Winaldy sebagai Juara utama juga diberangkatkan oleh PT.MMI ke Guangzhou, China pada 23-26 Februari 2019. Di Guangzhou, Winaldy mendapat kehormatan untuk tampil di panggung pameran internasional Music Guangzhou 2019 yang berlokasi di China Import and Export Fair Pazhou Complex dan berkesempatan pula menyaksikan secara langsung proses pembuatan drum Tama di pabrik Guangzhou Hoshino, yang merupakan pabrik drum TAMA.
Selama di China, Winaldy ditempatkan di hotel bintang 4 dan dijamu selayaknya tamu VIP oleh Hoshino Gakki selaku pemilik merk Tama.
Di pameran Internasional Music Guangzhou 2019, Winaldy membawakan lagu "Java Dwipa" yang merupakan komposisi musik nuansa Modern Ethnic Rock hasil ciptaan sendiri. Winaldy berkesempatan pula untuk melakukan jam session dengan Juara 1 Tama Groove Session 2018 China, Liu Tuo.
Juara kedua membawa pulang TAMA Snare Drum S.L.P G-WALNUT yang tidak kalah prestisiusnya. Sementara untuk Juara ketiga berhak membawa TAMA Pedal Drum SPEED COBRA .
Sebagai informasi tambahan, melalui kompetisi ini, Hata Arysatya (juara 1 Tama Groove Session 2017) telah resmi bergabung menjadi drummer band Indra Lesmana Project (ILP). Hata Arysatya telah sukses mengantarkan band ILP mendapatkan penghargaan AMI Awards 2018 untuk kategori Karya Produksi Progressive Terbaik.