- By : Bicara Musik
- 2020-05-27
Memahami Morfem: Band Rock Alternatif Dengan Daya Tarik Tersendiri
Bicaramusik.id - Apabila kamu cukup memperhatikan kancah musik arus pinggir di Indonesia, pernahkah kamu menyadari bahwa tren musik rock alternatif ala "90-an sempat mekar kembali di Indonesia beberapa tahun lalu? Cukup jauh tenggang waktunya kalau dibandingkan dari terakhir kalinya Indonesia mempunya kancah musik rock alternatif yang “mumpuni” dan aktif , yakni di pertengahan menuju akhir tahun "90-an –masa ketika grunge dan rock sedang digandrungi banyak pendengar musik di dunia. Sebetulnya penyematan kata “mumpuni” tidak berlebihan, karena di era tersebut banyak band-band rock alternatif yang aktif bermain dan memberikan pengaruh signifikan bagi banyak pendengar musik Indonesia, sebut saja band-band seperti Netral, Pas Band, sampai Kubik. Band-band tersebut bisa dibilang pionir untuk segmen tersebut. Belum lagi pernah ada konser fenomenal bertajuk Jakarta Pop Alternative Festival di tahun 1996 yang tidak tanggung-tanggung memboyong beberapa band alternatif berkelas Internasional yang mahsyur untuk bermain di Indonesia, yaitu Foo Fighters, Beastie Boys, dan Sonic Youth. Tapi ya, momen itu sudah lewat dan lambat laun tren musik rock alternatif di Indonesia di tahun-tahun setelahnya mulai meredup.
Kembali ke fenomena gelombang rock alternatif di beberapa tahun lalu, pemantik terbesar untuk hal tersebut bisa terjadi yakni dikarenakan munculnya beberapa band yang terbilang baru dan membawakan musik bergenre rock alternatif sebagai identitasnya. Beberapa contohnya adalah Barefood, Skandal, dan Morfem. Kualitas musik yang mereka mainkan pun tidak kalah bagus dengan band-band alternatif yang muncul di era tahun "90-an. Selain itu, ketiga band tersebut mempunyai ciri khas lagu dan kemasan penampilannya masing-masing yang memberikan daya tarik tersendiri bagi para pendengarnya. Bukan maksud untuk membanding-bandingkan, tapi ada satu band yang karya dan penampilannya terasa lebih unik dari beberapa band yang muncul di gelombang rock alternatif millenium, yakni Morfem.
Dibentuk oleh Jimi Multhazam (vokal) dan Pandu Fuzztoni (gitar) di tahun 2009, Morfem membawakan gaya musik rock alternatif yang tidak terlalu baru. Komponen-komponen utama ala musik rock alternatif pada umumnya seperti sound gitar yang kotor dan fuzzy, ketukan drum yang mayoritas mid-tempo, sampai pola vokal yang mudah dinyanyikan tapi dibawakan dengan intonasi yang ngeyel terdapat lengkap di lagu-lagu milik Morfem. Ambil contoh lagu-lagu seperti "Pilih Sidang Atau Berdamai" atau "Jungkir Balik". Kedua lagu itu memiliki cita rasa rock alternatif utuh dengan menggunakan komponen-komponen musik yang sudah disebutkan sebelumnya. Namun kalau ditelaah lebih dalam, sebetulnya ada dua faktor krusial yang membuat Morfem menjadi lebih unik dibanding band-band sejenis.
https://youtu.be/0NwYrrr_y1g
https://youtu.be/DOdt3Aokj1s
Penggunaan Lirik Bahasa Indonesia
Bukan rahasia kalau Jimi Multhazam adalah seorang penulis lirik yang sangat handal. Kata demi kata dalam lirik lagu yang ia tulis terasa melengkapi dan memiliki narasi yang utuh. Hal tersebut tidak bisa dipungkiri karena kepiawaian Jimi dalam menulis lirik lagu menggunakan Bahasa Indonesia. Pilihan tersebut bisa dianggap sangat berani karena kebanyakan band rock alternatif angkatan millenium menggunakan Bahasa Inggris untuk lirik-liriknya. Salah satu lagu Morfem yang menunjukan kekuatan narasi pada liriknya terdapat di lagu "Roman Underground". Jimi berhasil menceritakan secara utuh suatu anekdot seputar percintaan yang meliputi kegiatan favorit pasangan tersebut,yakni menonton gig musik underground. Selain itu, dia pun menyisipkan sebuah kegiatan yang terasa sangat Indonesia sekali di lirik lagu tersebut. Yakni berpamitan dengan ayah sang kekasih yang terkesan galak. Hal tersebut merupakan pengalaman sederhana yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari bagi muda mudi di Indonesia dan Jimi menceritakannya dengan ciamik lewat lirik di "Roman Underground". Bisa dibilang, Morfem memberikan kearifan lokal dengan takaran yang pas di setiap lirik-lirik lagunya sehingga lagu-lagu mereka menjadi unik di antara band-band yang bergenre sejenis.
https://youtu.be/Swrya_UqbG4
Komposisi Rock yang Pop Banget
Kalau musik Morfem dianalogikan sebagai tombak, liriknya bak pisau di ujung tombak dan komposisi lagunya berperan sebagai pegangan tombak untuk memperkuat serangan pisau yang ada di ujung tombak. Analogi tersebut sebetulnya berlaku untuk beberapa lagu milik mereka alias tidak semuanya. Mungkin kalau lagu-lagu mereka yang memang berkomposisi ke sub-genre rock yang lebih spesifik seperti punk rock atau hardcore seperti di rilisan mereka yang bertajuk Apapun Dilibas, analogi tersebut kurang masuk akal. Tapi hampir seluruh katalog lagu-lagu Morfem mempunya formula komposisi lagu yang hampir mirip, yakni menyelimuti lagu berirama dan berpola sangat pop dengan bisingnya sound gitar milik Pandu dengan padat dan agresifnya permainan rythym section dari Yusak (bas) dan Freddy (drum).
Pop? Ya, betul pop. Kalau kamu mendengarkan dengan lebih cermat dan mencopot semua hingar bingar beberapa lagu Morfem, pada dasarnya lagu-lagu milik mereka adalah pop yang bisa dinikmati dan mudah dicerna oleh pendengar musik dari berbagai kalangan. Praktek penggubahan lagu semacam itu sebetulnya bukan hal yang baru di ranah musik rock alternatif. Band-band seperti Weezer, Teenage Fanclub sampai Ash sudah melakukan praktek ini terlebih dahulu. Morfem mampu membalut lagu-lagu pop seperti "Binar Wajah Sebaya" atau bahkan "Rayakan Pemenang" dengan lebih gagah menggunakan sound-sound gitar bising dan ketukan drum yang rapat. Bicara tentang bagian gitar, permainan Pandu sendiri memang terinspirasi dari Weezer. Jadi wajar saja kalau formula musik yang diaplikasikan ke Morfem hampir mirip.
https://youtu.be/ivHlZ75iDTU
Walau genre musik rock alternatif terbilang masih tersegmentasi oleh kisaran yang spesifik, sepertinya dengan hadirnya Morfem di kancah musik nasional akan tetap mampu untuk menjaga kobaran api semangat musisi-musisi lainnya di genre yang sama.
Penulis: Abyan Nabilio