Bicaramusik.id - Deezer telah memulai debutnya di Jepang. Layanan streaming tersebut meluncurkan seri Hi-Fi-nya.
Deezer menawarkan file audio berkualitas tinggi dan CD berkualitas kepada pendengar, belum lama ini.
Untuk berlangganan akan menghabiskan biaya 1.960 yen ($ 17) per bulan. Deezer bermitra dengan perusahaan perangkat keras Onkyo Pioneer dan Yamaha untuk peluncuran di Jepang.
"Kami yakin bahwa kita bisa menjadi nomor satu di sektor Hi-Fi, menarik audiophiles asli yang membeli speaker dan peralatan musik kelas atas dan menginginkan layanan streaming mereka dengan kualitas yang sama," kata CEO Deezer Asia Henrik Karlberg mengatakan kepada Billboard.
Henrik juga mencatat bahwa penawaran Hi-Fi Deezer telah memungkinkan perusahaan tersebut untuk mendapatkan kesepakatan lisensi untuk musik rekaman lokal.
"Cara untuk mendapatkan konten itu melalui model Hi-Fi dengan hasil yang dibayarkan lebih tinggi kepada label dan artis, di sebuah audio dengan kualitas yang jauh lebih nyaman dengan berbagi streaming untuk para musisi," tambah Henrik.
[inlineAds]
Strategi peluncuran ini mirip dengan bagaimana Deezer mendekati pasar Amerika.
Deezer diluncurkan di Amerika pada tahun 2014 dengan pilihan mendengarkan FLAC lossless (yang kemudian disebut Elite tier) dan hanya melalui speaker nirkabel Sonos.
Setelah awalnya menargetkan pemirsa audiophile, Deezer akhirnya membuat tingkatan lain yang tersedia di Amerika.
Jepang bisa membuktikan dengan pasar mereka yang lebih rumit untuk dijangkau.
Pendengar lokal telah melakukan beberapa perubahan terhadap streaming, namun bagian terbesar pendapatan musik Jepang didominasi oleh penjualan fisik.
[relatedPosts]
https://www.youtube.com/watch?v=ZmkbR_rFndQ
Bicaramusik.id - Deezer telah memulai debutnya di Jepang. Layanan streaming tersebut meluncurkan seri Hi-Fi-nya.
Deezer menawarkan file audio berkualitas tinggi dan CD berkualitas kepada pendengar, belum lama ini.
Untuk berlangganan akan menghabiskan biaya 1.960 yen ($ 17) per bulan. Deezer bermitra dengan perusahaan perangkat keras Onkyo Pioneer dan Yamaha untuk peluncuran di Jepang.
"Kami yakin bahwa kita bisa menjadi nomor satu di sektor Hi-Fi, menarik audiophiles asli yang membeli speaker dan peralatan musik kelas atas dan menginginkan layanan streaming mereka dengan kualitas yang sama," kata CEO Deezer Asia Henrik Karlberg mengatakan kepada Billboard.
Henrik juga mencatat bahwa penawaran Hi-Fi Deezer telah memungkinkan perusahaan tersebut untuk mendapatkan kesepakatan lisensi untuk musik rekaman lokal.
"Cara untuk mendapatkan konten itu melalui model Hi-Fi dengan hasil yang dibayarkan lebih tinggi kepada label dan artis, di sebuah audio dengan kualitas yang jauh lebih nyaman dengan berbagi streaming untuk para musisi," tambah Henrik.
[inlineAds]
Strategi peluncuran ini mirip dengan bagaimana Deezer mendekati pasar Amerika.
Deezer diluncurkan di Amerika pada tahun 2014 dengan pilihan mendengarkan FLAC lossless (yang kemudian disebut Elite tier) dan hanya melalui speaker nirkabel Sonos.
Setelah awalnya menargetkan pemirsa audiophile, Deezer akhirnya membuat tingkatan lain yang tersedia di Amerika.
Jepang bisa membuktikan dengan pasar mereka yang lebih rumit untuk dijangkau.
Pendengar lokal telah melakukan beberapa perubahan terhadap streaming, namun bagian terbesar pendapatan musik Jepang didominasi oleh penjualan fisik.
[relatedPosts]
https://www.youtube.com/watch?v=ZmkbR_rFndQ
