Salah satu pelopor
rockabilly di Indonesia, The Hydrant sudah membentangkan kariernya sampai mancanegara. Grup musik asal Bali tersebut mungkin kurang dikenal secara luas di tanah air, namun ternyata prestasi mereka sungguh melimpah.
The Hydrant terbentuk di Denpasar pada tanggal 14 Agustus 2004. Mereka memang ingin mengenalkan
rockabilly dalam skena musik Indonesia melalui album dan tur. Para personelnya terdiri Marshello (vokal dan harmonika), Vincent (gitar), Adi (double bass), dan Christopper (stand-up drum). Adi dan Christopper menggantikan Zio, Morris yang hengkang pada 2007.
Setelah kejadian bom Bali, The Hydrant terdorong untuk berbuat sesuatu untuk Bali melalui musik. Akhirnya, mereka merilis album perdana,
Saturday Night Riot pada 2006 yang menjadi album bergenre
rockabilly pertama di Indonesia. Setahun kemudian, mereka menelurkan
Rockabilly Live! bekerja sama dengan major label, EMI Indonesia.
Selang dua tahun, mereka kembali lagi dengan album
Bali Bandidos. Sejak itu, mereka berhasil manggung di festival musik luar negeri. Mereka berhasil tampil di Pohoda, salah satu festival musik terbesar di Slovakia yang dikunjungi 30.000 orang tiap tahunnya. Selain itu, The Hydrant juga bermusik di Republik Ceko dan Austria.
Pada tahun 2011, Marshello dan kawan-kawan merilis album
Dirty Thirty. Lalu, empat tahun kemudian mulai aktif lagi semenjak meluncurkan album kelimanya,
Lokananta Riot. Album ini berisi 13 trek , termasuk komposisi dalam bahasa Bali. Tahun tersebut The Hydrant banyak tampil di festival musik Indonesia seperti Kustom Fest, Hot Rod Weekend Party, IndoGreaser Party, Hard Rock Rising, dan Monkeylada Festival.
Mereka diberi kesempatan manggung di Viva Las Vegas, festival
rockabilly terbesar di dunia pada 2016.
Marshello memberikan aksi terbaiknya di atas panggung, dimulai dari vokal hingga gaya jogetnya. Bahkan, karena keunikan jogetannya, Marshello mendapat julukan sebagai “Brown Elvis”.
Pada tahun 2017 mereka kembali diboyong ke Pohoda Festival. Keikutsertaan The Hydrant ini mendapat dukungan Rai Dharmawijaya Mantra, Walikota Denpasar. Terlebih lagi, misi mereka sangat baik untuk kenalkan seni budaya Bali.
Produktivitas mereka terus berlanjut hingga sekarang. Meskipun belum menghasilkan album baru, mereka tetap keluarkan beberapa
single, video musik dan manggung di festival lokal ataupun luar negeri. Karya yang sudah dirilis ialah "Whiskey Warriors", "Trans Europe Ramblers"
, "Why Why Why"
, "Jalan Jalan", dan "You Turn Me On"
.
BIODATA
Nama Grup : The Hydrant
Nama Anggota : Marshello, Vincent, Adi, dan Christopper
Asal : Bali
Genre Musik : Rockabilly
Tahun Aktif : 2004 – Sekarang
Label Rekaman : Demajors, Antida Music, RDS Recordings
Source:
https://www.news.beritabali.com/read/2019/09/05/201909050021/the-hydrant-pamer-lagu-di-album-baru-navicula-janji-tak-bedakan-panggung/
https://merahputih.com/post/read/band-asal-bali-the-hydrant-diundang-pentas-di-eropa
https://www.mldspot.com/music/2014/12/03/hydrant-indonesian-rockabilly
https://resources.gigwell.com/prod/33272/presskit/The+Hydrant+-+Profiles.Pgqi128f.pdf
Simak
profil artis lainnya pada situs Bicara Musik!