Rayssa Dynta, kemungkinan besar namanya masih belum terlalu dikenal banyak orang. Hal itu wajar karena karir bermusiknya pun masih seumur jagung. Rayysa baru mengawali karir solonya sejak 2017 dengan memperkenalkan debut
single bertajuk
Something About Us. Meskipun sebenarnya, ia sudah berkolaborasi dengan beberapa musisi jauh sebelum itu.
Dua tahun sebelumnya, Rayssa tampil dalam lagu
Rationale bersama Artificial, seorang DJ asal label yang sama yakni Double Deer. Setahun kemudian, Rayysa kolaborasi dengan Arrio dalam lagu
Drown Me. Lalu, ia juga digandeng Emir Hermono dalam
Call On U dan .Feast dalam
Berita Kehilangan.
Perkembangan karir bermusiknya bermula ketika ia merilis mini album perdana,
Prolog pada tahun 2018. Meskipun hanya berisi lima lagu,
Prolog menghantarkannya masuk ke dalam nominasi acara penghargaan untuk para musisi. Di tahun yang sama, Rayssa menjadi nominasi AMI Awards untuk kategori “Pendatang Terbaru Terbaik-Terbaik”, “Album Terbaik-Terbaik”, Artis Solo Pria/Wanita R&B Terbaik”, dan “Duo/Grup/Grup Vokal/Kolaborasi R&B Terbaik.”
Meskipun tidak menang, hal tersebut merupakan pencapaian besar untuk pendatang baru seperti Rayssa. Namun, bakat bermusiknya itu sudah lama dikuasai. Sejak kecil, ia sudah diperkenalkan dengan instrumen piano oleh neneknya. Lalu, saat berusia dua tahun, Rayssa sempat menulis lagu.
Ia mengetahui hal tersebut karena sang ibu yang menyimpan dokumentasi ketika Rayssa kecil. Saat itu, ia membuat lagu tentang berkebun, terinspirasi dari kegiatan berkebun bersama kakeknya setiap akhir pekan.
Kegemarannya dalam bermusik ini mulai diseriuskan saat duduk di bangku SMP, ia mengerjakan proyek
soundtrack untuk drama di sekolah. Selain itu, Rayssa bergabung juga dalam grup musik yang menyanyikan lagu musisi lain sekadar iseng saja. Hobi nge-band tersebut ternyata berlangsung hingga kuliah. Dari situlah, ia diperkenalkan kepada Artificial dan Arrio dari Double Deer.
Setelah bertemu dengan Arrio, ia mendapatkan pengetahuan baru tentang musik elektronik. Ketika lulus kuliah, ia sempat bekerja di salah satu perusahaan yang memproduksi obat selama satu bulan. Sampai akhirnya pindah haluan menjadi musisi.
Jurusan kuliahnya di bidang gizi memang berbanding terbalik dengan karirnya sekarang. Namun, musiklah yang disukai oleh Rayssa. Ia bisa mencurahkan perasaannya lewat musik tentang apa yang tak bisa ia tuangkan dalam percakapan biasa. Meskipun awalnya orang tua ingin Rayssa berkarir di bidang yang sesuai dengan kuliahnya, namun akhirnya ia bisa meyakinkan untuk serius dalam bermusik.
Untuk aliran musik yang dipilih, Rayssa lebih mengarah ke pop. Sedangkan, Rayssa memiliki kebiasaan jika sedang suka sebuah lagu, maka akan didengar terus menerus. Contohnya, ia menyukai Paramore sejak SMP, Taylor Swift, Mantra Vutura, Ta-Ku. Rayssa juga merupakan tipe orang yang sangat menyimak lirik sebuah lagu, ia gemar mengetahui penyanyi tersebut bicara tentang apa.
Rayssa sendiri lebih menyukai lagu berlirik bahasa Inggris karena rasanya lebih dapat. Menurutnya, tata bahasa untuk lagu berbahasa Indonesia harus bagus. Ia mengakui dirinya masih harus belajar menciptakan lirik dengan padanan kata yang indah jika menggunakan bahasa Indonesia.
Karya terakhir Rayssa yakni
Under Cover yang dirilis pada tahun 2019. Ia sedang mempersiapkan album terbarunya yang diharapkan lebih ekspresif. Rayssa juga ingin berkolaborasi dengan idola di proyek album ini.
BIODATA
Nama Musisi : Rayssa Dynta
Asal : Jakarta
Genre Musik : Pop elektronik
Tahun Aktif : 2015 – Sekarang
Label Rekaman : Double Deer
Source :
https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190621185441-227-405410/rayssa-dynta-sarjana-gizi-yang-pilih-jadi-musisi
https://id.wikipedia.org/wiki/Rayssa_Dynta
https://www.medcom.id/hiburan/indis/GbmjQXyk-rayssa-dynta-sarjana-gizi-yang-lebih-tertarik-meracik-musik
Simak
profil artis lainnya pada situs Bicara Musik!