Pernah mendengar tentang hal berbau astronomi? Tentunya tidak asing lagi dengan yang namanya Matter Halo. Namun, di Indonesia, Matter Halo menjadi nama sebuah grup musik yang didirikan sejak 2009. Pemilihan nama tersebut memang terinspirasi dari materi luar angkasa bernama Dark Matter Halo.
Grup musik yang terdiri dari Ibnu Dian (vokal, gitar) dan Ganidra Rai (bas) ini bertemu saat menduduki sekolah menengah ke atas. Dahulu, mereka membentuk grup musik beraliran rock klasik bernama Mavericks yang menjuarai berbagai lomba.
Hingga akhirnya pada 2008, Gani, Ibnu, dan satu rekan mereka yang lain, Ivan, memutuskan keluar karena adanya masalah internal dan perbedaan selera musik. Maka terbentuklah grup musik alternatif bernama Matter Halo. Akhirnya mereka mencari personel baru yakni Nafi dan Koko. Namun, tak lama dari itu Koko memutuskan hengkang karena mengambil studi di luar negeri.
Pada tahun 2010, Matter Halo merilis 1000 kopi album mini perdana bertajuk
The Affection EP secara independen. Semua trek berbahasa Inggris tersebut hanya menarik sedikit perhatian pasar musik. Dari keseluruhan kopi, hanya 150 keping saja yang terjual. Sedangkan sisanya diberikan kepada perusahaan rekaman dan para kerabat maupun penonton secara gratis.
Setelah itu, mereka merilis album
live berjudul
Accoustic Sessions EP secara digital lewat
Myspace. Sejak saat itu, mereka mulai mendapatkan tanggapan yang sangat positif oleh publik mengenai hal tersebut. Matter Halo mulai mengisi acara musik kecil maupun besar. Mereka tampil sebagai perwakilan grup musik Indonesia di Java Rockin’Land tahun 2010. Tetapi, hal sedih terjadi karena Nafi mengundurkan diri karena banyaknya kegiatan di luar grup musik.
Tahun 2011, Matter Halo mulai dengan formasi trio. Mereka merilis video blog Youtube berjudul "Cara Membuat Pesawat Kertas! by Matter Halo”. Video parodi tersebut menjadi sebuah
clue untuk
EP terbarunya yakni
Pesawat Kertas. Namun di pertengahan menuju rilis, Ivan memutuskan keluar dari Matter Halo untuk fokus ke jalan yang lain.
Hingga kini, Ibnu dan Gani masih terus produktif menciptakan karya. Setelah EP
Pesawat Kertas, grup musik asal Tangerang Selatan ini merilis sebuah album yang berisi sepuluh trek di dalamnya.
Aerotiva merupakan album bergenre musik
aeronautical folk, sebuah musik
ambient yang memberi kesan seperti terbang di udara.
Aerotiva ini dasarnya bercerita tentang perjalanan hidup, naik turunnya kehidupan yang dianalogikan sebagai sebuah perjalanan pesawat terbang. Matter Halo ingin album tersebut bisa menemani pendengar yang gemar
travelling. Mereka juga ingin mengajak pendengar untuk tidak ragu menempuh sesuatu yang baru.
Selanjutnya, Matter Halo merilis dua mini album
Melangkah Lagi dan
Bila Bulan Tak Hadir yang di dalamnya ada trek
Teralih berkolaborasi dengan Nadin Amizah. Lagu tersebut menjadi
soundtrack dari film
Posesif dan iklan
e-commerce.
Tahun 2020 ini, mereka akan mengeluarkan album baru lagi bertajuk
Nightvision. Sebelum itu, Matter Halo sudah meluncurkan tiga
single yakni "Million"
, "Runaway Lights"
, dan "In The Room". Spesialnya, "In The Room" ini menjadi kolaborasi lintas generasi. Mereka menambahkan unsur pop Minang dan mengajak Elly Kasim, penyanyi senior asal Minang untuk masuk ke proyeknya ini.
BIODATA
Nama Grup : Matter Halo
Nama Anggota : Ibnu Dian, Ganindra Rai
Asal : Tangerang Selatan
Genre Musik : Alternatif
Tahun Aktif : 2010 – Sekarang
Label Rekaman : Interlokal
Source:
https://www.djarumcoklat.com/coklatnews/matter-halo-lepas-landas-dengan-aerotiva
https://id.wikipedia.org/wiki/Matter_Halo
Simak
profil artis lainnya pada situs Bicara Musik!