Berbicara mengenai skena musik indie Jakarta pada pertengahan dekade 2000-an, rasanya tidak mungkin kalau tidak menyebutkan nama band ini: Goodnight Electric. Berkonsep trio dengan membawakan aliran synthpop, Goodnight Electric mampu menjadi salah satu penggerak massa pada era pentas seni (pensi) sekolah-sekolah di Jakarta, menjadi pilihan utama anak muda berkumpul mengisi waktu
weekend mereka.
Berformasi awal Henry “Batman” Foundation, Bondi Goodboy, dan Oomleo, Goodnight Electric bukanlah band biasa yang hanya ingin membawakan aliran yang sedang terkenal pada era itu, yaitu post-hardcore dan emo. Mereka lebih memilih untuk memberikan alternatif baru dengan menaikkan selera musik mereka sendiri ke khalayak ramai. Band-band seperti Depeche Mode, The Cure, dan Kraftwerk adalah inspirasi mereka ketika membentuk Goodnight Electric.
Dengan membawa beberapa
synthesizer dan Batman sebagai vokalis utama, Goodnight Electric selalu membawakan lagu hits mereka seperti
Am I Robot?, The Supermarket I Am In, dan
Rocket Ship Goes By. Dari judul lagu-lagu mereka saja sudah nampak betapa futuristiknya band ini. Ketika mereka bermain di depan khalayak ramai, barisan terdepan tidak pernah berhenti untuk bergoyang. Suara rendah Batman disertai alunan
synthesizer yang berbeda daripada band-band kebanyakan membuat Goodnight Electric semakin diminati oleh banyak orang.
Talenta memang tidak pernah menghasilkan sesuatu yang biasa-biasa saja. Walau dua album mereka,
Love And Turbo Action (2004) dan
Electroduce Yourself (2007) dirilis oleh label indie, Goodnight Electric sukses mendapatkan
heavy rotation di MTV Indonesia sekaligus mendapatkan beberapa nominasi di acara penghargaan
music channel TV asal Amerika Serikat itu.
Kesuksesan yang menyertai Goodnight Electric sepanjang jalan tidak membuat mereka merasa perlu merilis album secara konsisten. Alih-alih terus berkarya bersama, mereka bertiga memutuskan untuk vakum dalam beberapa tahun. Kesibukan masing-masing personel yang sama-sama lulusan Institut Kesenian Jakarta menjadi alasan utama vakumnya Goodnight Electric. Industri kreatif melahap mereka untuk fokus ke dalam pekerjaan kantoran.
Untungnya, pada tahun 2018 kemarin, ketiganya kembali memiliki tekad yang sama untuk menaikkan Goodnight Electric ke pasar. Mereka langsung merilis album
The Electronic Renaissance yang berisi lagu-lagi
rarities serta
B-side yang berasal dari karya mereka pada tahun 2004 hingga 2012.
Ketika era sudah berganti, penggemar lama mereka sudah semakin menua, dan lahirnya para penerus pendengar musik lokal yang notabene belum mengenal Goodnight Electric sebelumnya, di sanalah muncul peluang besar untuk Batman, Bondi Goodboy, dan Oomleo dalam menarungi industri musik bersama Goodnight Electric lagi.
Jika The Upstairs tetap bertahan setelah kehilangan beberapa personil dan White Shoes & White Shoes & The Couples Company semakin kuat di pasar musik Indonesia, Goodnight Electric juga memiliki kesempatan yang sama untuk mengukuhkan diri mereka di depan para pencinta musik Indonesia.
Kabar mengejutkannya, pada tahun 2020, Goodnight Electric mengeluarkan album bertajuk
Misteria yang mana memiliki formasi baru di dalamnya. Vincent Rompies, Priscilla Jamail, dan Andi Hans diajak bergabung untuk berkarir dengan Goodnight Electric. Penambahan personel ini tidak ada perencanaan sebelumnya, hal ini terjadi berdasarkan kecocokan satu dengan yang lainnya. Album
Misteria itu sendiri pun tak direncanakan rilis sebagai album yang berisi delapan lagu. Awalnya, Goodnight Electric hanya merencanakan album mini berisikan tiga sampai empat lagu.
Biodata
Nama Grup : Goodnight Electric
Nama Personel : Henry “Batman” Foundation, Bondi Goodboy dan Oomleo
Asal : Jakarta
Genre Musik : Synthpop, Electronic, Dance
Tahun Aktif : 2003 – Sekarang
Perusahaan Rekaman : Nanaba Records
Website : -
Sources
https://id.wikipedia.org/wiki/Goodnight_Electric
https://celebrity.okezone.com/read/2018/05/09/205/1896078/vakum-dan-personil-kerja-kantoran-goodnight-electric-kini-siap-kenalkan-album-baru
Simak
profil artis lainnya pada situs Bicara Musik!