Terbentuk sejak 2008, Dialog Dini Hari merupakan
band yang muncul dari ide Dadang Pranoto (Navicula), serta Ian Joshua Stevenson dan Mark Liepmann (Kaimsasikun). Mengeluarkan album perdana bertajuk
Beranda Taman Hati pada tahun 2009, Dialog Dini Hari menyuguhkan musik beraliran
blues,
folk, dan
ballad dibalut lirik-lirik sederhana.
Seperti namanya,
band yang merilis
extended play (EP) bertajuk
Dialog Dini Hari (2010) dan
Lengkung Langit (2012) ini menghadirkan lagu-lagu dengan lirik yang seperti berdialog. Setiap lirik yang disampaikan sarat makna, namun tidak terasa memaksa. Instrumen yang digunakan juga sederhana, untuk lagu berjudul "Sahabatku Jadi Hantu" dalam album
Beranda Taman Hati, band ini hanya memainkan instrumen gitar akustik,
bass, dan drum.
Dialog Dini Hari yang awalnya hanya sebuah proyek studio yang dibentuk karena “iseng” ini tak disangka-sangka bertahan lama. Sempat tampil di beberapa pentas musik bersama Ian
(bass) dan Mark (drum), akhirnya kesibukan masing-masing membuat Ian dan Mark tak lagi fokus dalam proyek Dialog Dini Hari. Barulah kemudian Dadang menggandeng Deny Surya untuk mengganti posisi Mark, dan Brozio Orah mengganti posisi Ian.
Bersama Deny (drum) dan Zio
(bass), Dadang menyebut Dialog Dini Hari tetap mengusung
genre folk meski tidak 100 persen. Apabila diibaratkan sebagai manusia, menurutnya grup ini adalah orang yang menyukai musisi
folk dan ingin 100 persen menjadi seperti musisi tersebut. Namun, Dadang mengaku penguasaan
band-nya teradap aliran
folk masih 70 persen. Meskipun begitu, napas, dasar, hingga tema yang diangkat oleh band ini masih didominasi
folk.
Folk menurut Dadang merupakan musik yang lahir dari rakyat, membuat hal-hal sederhana yang berasal dari rakyat juga bisa disebut
folk. Oleh karena itu, musik
folk sering berbicara tentang kehidupan sosial serta dianggap sebagai musik yang dekat dengan etnik. Itulah yang dipertahankan Dialog Dini Hari melalui lirik lagu-lagunya, dan terus ditunjukkan melalui albumnya bertajuk
Tentang Rumahku yang rilis pada tahun 2014 lalu.
Selang beberapa tahun dari karya terakhirnya, Dialog Dini Hari muncul kembali dengan album
Parahidup. Berisi sebelas lagu di dalamnya, mereka mengakui bahwa tak ada khusus untuk karyanya yang satu ini. Mereka tetap menjunjung
genre khasnya, yaitu
folk.
Tahun 2020, Dialog Dini Hari meluncurkan mini album bertajuk
Setara. Kali ini, album hanya berisi empat lagu yang mana dua di antaranya yaitu
Kulminasi II dan
Garis Depan sudah diperkenalkan terlebih dahulu kepada para pendengar. Mereka pun mengungkapkan karyanya ini menceritakan tentang pandemi yang membuat manusia saling tolong menolong, sehingga kedudukannya setara.
Biodata
Nama : Dialog Dini Hari
Nama Personel : Dadang Pranoto, Brozio Orah, dan Putu Deny Surya Wibawa
Asal : Bali
Genre Musik :
Folk
Tahun Aktif : 2009 – Sekarang
Perusahaan Rekaman : Rain Dogs Records
Website : https://www.dialogdinihari.com/
Sources:
CNN Indonesia
Lorong Musik
Nusa Bali
Simak
profil artis lainnya pada situs Bicara Musik!