Tidak hanya pandai melantunkan lagu, Ardhito Pramono juga cukup brilian dalam menulis barisan lirik lagu. Salah satu lagu karya ciptaannya adalah "Bila", yang juga menjadi soundtrack dari film Susah Sinyal. Bahkan sejak saat itu pulalah namanya mulai diperhitungkan di kancah musik tanah air. Hal tersebut pun membuat pria yang pernah menjadi creative planner dan music director ini semakin bersemangat untuk mengembangkan kariernya di bidang musik. Sebelumnya, Ardhito juga pernah mengisi lagu untuk proyek web series berjudul Bittersweet yang dibintangi oleh beauty vlogger Abel Chantika dan dirinya sendiri pada tahun 2016. Lagu yang ada pada web series tersebut dirilis ulang oleh Ardhito dengan judul "Bitterlove", sekaligus menjadi awal mula ia dikenal oleh publik. Berawal pada 2013, Ardhito Pramono iseng-iseng mengunggah videonya saat men-cover lagu dari AJ Rafael yang berjudul "She Was Mine" ke akun YouTube-nya. Ya, YouTube juga menjadi platform bagi Ardhito untuk memproduksi karya-karyanya serta mengunggah video klip. Cowok berkacamata ini ternyata juga pernah berduet dengan artis cantik Prilly Latuconsina menyanyikan lagu "Malam Minggu Di Jakarta". Menariknya, di setiap lagu yang diciptakan oleh Ardhito terselip kisah nyata pahit manis kehidupan yang ia jalani. Misalnya saja lagu "The Sun" yang menceritakan kisah cowok mencintai seorang cewek yang selalu bersikap baik pada semua orang. Ardhito mendeskripsikan cewek tersebut sebagai sosok matahari yang selalu bisa memberikan kehangatan bagi setiap orang. Tidak hanya mahir dalam olah vokal, cowok yang lahir pada tahun 1995 ini juga mahir dalam memainkan banyak alat musik. Sebut saja gitar, piano, dan drum. Gemar mendengarkan musik jazz sejak anak-anak, kini lagu-lagu Ardhito pun banyak dipengaruhi oleh genre musik tersebut. Dentingan piano dan petikan gitar mendominasi lagu-lagu ciptaan Ardhito. Terkenal dengan gaya vintage dimulai dari cara berpakaian sampai bermusik memang tak lepas dari pengaruh sang idola. Ardhito Pramono ternyata menyukai Sam Saimun, penyanyi jazz asal Yogyakarta pada era 50-an. Vibrasinya berat mirip seperti suara penyanyi Nat King Cole. Meski terlihat sangat berminat pada bidang musik dan vokal, ternyata Ardhito mengambil jurusan kuliah yang sangat berbeda dari apa yang ia tekuni saat ini. Ia mengambil kuliah jurusan perfilman di JMC Academy Australia. Selesai dengan pendidikan yang ia tempuh, Ardhito pernah membantu perusahaan ayahnya yang bergerak di bidang aircraft maintenance. Di sisi lain, Ardhito pernah menjadi penyiar radio di Trax Fm dan bermain dalam film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Sejauh ini, Ardhito sudah merilis beberapa mini album berisi lima lagu. Di antaranya ialah a letter to my 17 year old yang di dalamnya yakni "Say Hello", "Bitterlove", "Fake Optics", "Superstar", "Cigarettes of Ours" pada 2019. Lalu, Ardhito pun mengenalkan genre Bossa Nova di album terbarunya bertajuk Craziest thing happened in my backyard dengan lagu-lagu yang terinspirasi dari kejadian yang ia alami. Biodata Nama : Ardhito Pramono Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 22 Mei 1995 Asal : Jakarta, Indonesia Genre musik : pop, jazz Tahun aktif : 2013 - sekarang Perusahaan rekaman : Sony Music Indonesia Website : - Sources: https://www.instagram.com/ardhitopramono/?hl=id https://kumparan.com/@kumparanhits/ardhito-pramono-bicara-manis-dan-pahitnya-cinta-di-lagu-bitterlove-1539331692230153668 http://senandungmusic.blogspot.com/2018/07/lirik-lagu-ardhito-pramono-jikalau-ost.html http://radio.umn.ac.id/ardhito-pramono-bicara-soal-musik-dan-karyanya/ https://www.idntimes.com/hype/entertainment/ramadani-barus/10-potret-ganteng-ardhito-pramono-pengisi-soundtrack-susah-sinyal-1/full https://id.wikipedia.org/wiki/Ardhito_Pramono https://www.kompas.com/hype/read/2020/03/13/125201466/ardhito-pramono-lebih-dewasa-di-album-mini-terbaru Simak profil artis lainnya pada situs Bicara Musik!