Bicaramusik.id - Hari ini 52 tahun lalu (4 Maret 1966), London Evening Standard memuat serangkaian artikel mingguan berjudul
How a a Beatle Live? yang menampilkan para personil The Beatles.
Artikel tersebut ditulis oleh wartawan Maureen Cleave, yang telah mewawancarai The Beatles secara teratur sejak dimulainya Beatlemania di Inggris.
Tiga tahun sebelumnya, Maureen Cleave menggambarkan The Beatles sebagai "kesayangan Merseyside?
Pada Maret 1966, Maureen memilih untuk mewawancarai personil The Beatles secara terpisah, bukan bersama-sama seperti biasanya.
Maureen Cleave mewawancarai John Lennon pada 4 Maret 1966.
Di rumah John Lennon, di Kenwood, Weybridge, Maureen menemukan sebuah salib berukuran besar, kostum gorilla, baju besi abad pertengahan dan sebuah perpustakaan yang terorganisasi dengan baik.
Perpustakaan tersebut dipenuhi dengan karya-karya dari Alfred, Lord Tennyson, Jonathan Swift, Oscar Wilde, George Orwell, Aldous Huxley, dan The Passover Plot karya Hugh J. Schonfield, yang telah mempengaruhi gagasan John Lennon tentang kekristenan.
Artikel Maureen Cleave menyebutkan bahwa John Lennon "membaca secara ekstensif tentang agama", dan mengutip komentar John Lennon yang membuat heboh publik waktu itu:
"
Christianity will go. It will vanish and shrink. I needn't argue about that; I'm right and I'll be proved right. We're more popular than Jesus now; I don't know which will go first ? rock 'n' roll or Christianity. Jesus was all right but his disciples were thick and ordinary. It's them twisting it that ruins it for me??
(Kekristenan akan pergi. Lenyap dan tenggelam. Aku tidak perlu memperdebatkannya, aku yakin benar dan aku akan terbukti benar. The Beatles lebih populer dari pada Yesus sekarang! Aku tidak tahu mana yang akan menjadi yang pertama apakah rock 'n' roll atau kekristenan. Yesus akan baik-baik saja, namun murid-muridnya itu terlihat biasa-biasa saja. Hal tersebut sangat mengacaukanku)
Wawancara Maureen Cleave dengan John Lennon diterbitkan dalam Evening Standard pada Maret 1966 dan saat itu tidak menimbulkan reaksi publik di Inggris.
The Beatles berangkat untuk tur AS pada 11 Agustus 1966. Menurut istri John Lennon, Cynthia, John merasa gugup dan marah karena membuat publik berang akibat mengungkapkan pendapatnya.
The Beatles lalu menggelar sebuah konferensi pers di Chicago, Illinois.
John Lennon awalnya tidak mau meminta maaf, tapi John dibujuk dan disarankan minta maaf oleh Brian Epstein dan Barrow.
https://www.youtube.com/watch?v=ONYVxatB1U4