Bicaramusik.Id - Pada 20 Mei lalu, penyanyi dan penulis lagu, Vira Talisa, baru saja meluncurkan single terbarunya bertajuk "Mejikuhibiniu". Di single ini Vira melenggang bersama musisi muda Tanah Air, Laze.
Menyuguhkan musik dengan nuansa "80-an, membuat Vira kembali keluar dari zona nyamannya. Seperti diketahui, sebelumnya, Vira merupakan salah seorang musisi yang bermain di ranah musik jaz pop bergaya "60-an dan "70-an. Namun dalam album terakhirnya, Primavera, Vira menyajikannya dengan gaya groovy, sedikit blues dan ada sentuhan fusion yang lekat dengan musik "80-an. Nuansa tersebut bisa terdengar kental khususnya di lagu "Bunga".
Tak beda jauh "Mejikuhibiniu" ia buat dengam racikan synthesizer yang ramai, bas, dan drum full yang memporak-porandakan dasar musik Vira yang lembut. Meski "Mejikuhibiniu" tetap menonjolkan sisi feminin Vira, kehadiran Laze dengan rap yang mudah diikut membuat lagu ini terkesan segar.
Awalnya racikan ini agak aneh, karena rap tanpa hip-hop seperti menggunakan pakaian renang saat memanah. Tapi nyatanya Laze membuat "Mejikuhibiniu" sebagai panorama baru yang patut dihormati. Mengingat tidak gampang memasukan unsur rap tanpa membawa biangnya, yaitu hip-hop atau RnB sendiri.
Lagu ceria ini dibuka dengan keys yang menekan-nekan, semakin menanjak dan datang sekelompok drum bersama alat musik lainnya yang menaburi "Mejikuhibiniu". Jika tak salah terka, judul lagunya diambil dari akronim merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Akronim ini biasanya diinterpretasikan pada penggambaran warna pelangi.
Seperti pelangi, "Mejikuhibiniu" cerah bersinar di atas birunya langit. Kemunculannya semakin menujukkan suasana city pop Indonesia, atau pop kreatif tetap digandrungi musisi masa kini. Pembawaannya dilengkap Vira bersama video klip yang kilap, ditambah dalam videonya Vira mengenakan fesyen yang dilengkap shoulder pads yang khas sebagai tren mode wanita era itu. Kurangnya, Vira tak mendobrak gaya rambutnya menjadi keriting atau dibuat bergelombang.
Keluar dari zona nyaman bukan berarti meninggalkan identitas, justru hal itu memperkuat identitas yang dapat beradaptasi dengan identitas baru yang mungkin tidak dipatenkan, dan Vira Talisa membuktikannya. Meski gaya bermusik Vira sudah paling nyaman dengan skema musiknya yang awal, untuk "Mejikuhibiniu" Vira bisa dipertimbangkan. Selamat, Vira!
Penulis: Mozza Mahardhika