Bicaramusik.id - Edisi pertama sesi 'Tamu Kehormatan Kita' Irama Nusantara bersama The Panturas yang membicarakan salah satu album yang menjadi inspirasi mereka yaitu “Kwartet Bintang - S/T" telah tayang di YouTube. Bagi penggemar musik yang cukup mengamati pergerakan industri musik Indonesia dari zaman ke zaman, mungkin nama Jopie Item dan Jessy Wenas tidak asing terdengar. Tetapi, bagaimana dengan putra sulung mantan Presiden Soekarno, yaitu Guntur Soekarnoputra (alias Tok S.) yang ternyata pernah memiliki sebuah kelompok musik ternama? Bagaimana dengan nama Kwartet Bintang? Kelompok musik yang beranggotakan para maestro muda yang pernah menjadi bagian dalam pergerakan industri musik populer negeri ini. Diperkuat oleh Guntur Soekarnoputra, Jessy Wenas, Memet Slamet, Dodo, serta nama-nama yang pernah besar pada masanya, seperti Jopie Item, Benny Mustapha, dan Eddy Tulis, mereka berhasil menciptakan satu album penuh pada tahun 1966 (Kwartet Bintang – S/T). Salah satu lagu instrumental berjudul “Abunawas” dari Kwartet Bintang yang diciptakan 53 tahun silam, ternyata masih sampai ke telinga musisi muda dari tanah pasundan, The Panturas. Warna musik dan cara mereka mencari sound yang tepat secara tidak disadari sedikit banyak terpengaruh dari pendahulunya, Kwartet Bintang. Saksikan obrolan hangat nan informatif bersama The Panturas dengan panduan dari David Tarigan yang akan menguak fakta-fakta unik dari Kwartet Bintang. https://www.youtube.com/watch?v=DZIFvGhc5F8&feature=youtu.be&fbclid=IwAR2dZ5ufnWy4W3dHp1hjxT6l5lFo2_JmQKZG1riJa9RDyc8KRnj76Rk1tts Tentang Irama Nusantara Irama Nusantara adalah upaya pelestarian dan pengarsipan data serta informasi musik populer Indonesia. Hal ini dilandasi oleh kesadaran bahwa betapa pentingnya bagi masyarakat untuk mengenal dan memahami musik modern Indonesia sebagai bagian dari identitas bangsa. Namun pada kenyataannya, masyarakat Indonesia memiliki kesulitan untuk mendapatkan referensi lagu-lagu populer Indonesia khususnya lagu-lagu lama yang merupakan asal-usul musik populer Indonesia. Oleh karena itu, Irama Nusantara memulai upaya pendataan dan pengarsipan musik populer Indonesia mulai sejak awal abad 20 mengingat era tersebut merupakan cikal bakal dari industri musik populer Indonesia yang sekarang kita kenal. Setelah era kemerdekaan Indonesia, mulailah bermunculan perusahaan-perusahaan rekaman skala nasional seperti Irama, Lokananta, Mesra, Remaco dan sebagainya. Sejak saat itu industri musik Indonesia berkembang sangat pesat sampai diakui di tingkat internasional. Tetapi seiring dengan waktu dan kurangnya budaya pengarsipan di Indonesia, bukti nyata dan dokumentasi tentang kekayaan musik Indonesia tersebut menjadi barang langka bagi generasi setelahnya. Simak pustaka musik populer indonesia di situs resmi www.iramanusantara.org