Bicara Musik - Siapa yang tak ingin kedamaian. Bahkan semesta menggelar lakunya demi temukan damai.
Angin yang menggulung. Debur ombak yang membuncah. Api yang membakar. Hingga tanah yang pasrah. Semua menyajikan kedamaian.
Alam selalu menghadirkan damai dengan berbagai caranya sendiri. Gunung memuntahkan lahar, ombak menghantam karang, gempa merobek bumi, hingga banjir menggenangi sawah dan ladang.
Semua itu demi damai semata. Bagi kami, Damai adalah gerbang dimana kita mesti kembali ke asal usul kita.
Lagu ini dipersembahkan sebagai bagian kecil ikhtiar kami. Kiranya ikhtiar kami yang kecil ini dapat memberi makna, meski hanya seperti setetes embun di tengah padang pasir.
[inlineAds]
Motif-motif Batik kami hadirkan, karena coraknya mewakili ragam makna. Batik yang jika dibalik terbaca kitab adalah pesan indah yang selama ini akrab kita kenakan.
Kitab yang telah jadi batik, sudah begitu sering kita gunakan. Tapi sayang, kitab terlupa menjadi kostum dan batik diasingkan sebagai pesona.
Jika semesta ini adalah kitab agung, maka batik adalah corak, warna dan potret dari kitab semesta.
Lihatlah motif dan corak batik batik kita. Tak hanya indah. Tak hanya penuh imajinasi dan makna. Tapi di sana, sangat nyata dapat kita temukan damai.
Barong yang dipangku oleh Anda Wardhana Deny Indrajaya Stesha Teza Albert Ricardo dan Madis Danardi, menggandeng Abdullah Wong untuk bersama mengajak anak bangsa, demi temukan damai yang ternyata sudah begitu Ada dan Nyata di dalam diri kita sendiri.
[relatedPosts]
https://www.youtube.com/watch?v=NfQabqryAt8
https://www.youtube.com/watch?v=dL_AucqJplI