Bicaramusik.id

Banner 728 X 90
Tak Selalu Mujur, Ini Deretan Festival Musik yang Batal Diselenggarakan
  • By : Bicara Musik
  • 2019-06-25

Tak Selalu Mujur, Ini Deretan Festival Musik yang Batal Diselenggarakan

Bicaramusik.id – Menikmati musik live dalam format festival memang terasa menyenangkan. Karena dengan merogoh kocek yang relatif terjangkau, kita bisa menikmati performance banyak musisi dalam waktu yang bersamaan. Sayangnya, tidak semua festival musik berjalan mulus. Karena terkendala satu dan lain hal, ada beberapa festival yang batal diselenggarakan. Ini dia deretan festival yang pernah batal diselenggarakan.   1. Beyond Borders Festival 2019 [caption id="attachment_3645" align="alignnone" width="300"] Credit: Kiostix.com[/caption] Tempo hari sekitar sebulan yang lalu, MME Entertainment dengan berat hati mengumumkan pembatalan acara Beyond Borders Festival (BBF) 2019. Rencananya BBF 2019 akan dimeriahkan oleh 2Chainz, Future, dan banyak musisi internasional lainnya. Dalam release resminya pihak MME Entertainment menjelaskan bahwa pembatalan acara yang rencananya akan berlangsung pada hari Selasa 30 April 2019 di Senayan GBK Helipad Parking Ground Jakarta, dikarenakan kendala dan permasalahan yang terjadi diluar kendali pihak mereka.   2. Black Stage Music 2015 [caption id="attachment_3646" align="alignnone" width="300"] Credit: shutterstock[/caption] Wabah Mers yang melanda Korea Selatan 4 tahun lalu menyebabkan festival Black Stage Music batal diselenggarakan. Para pengisi acaranya adalah musisi Hip Hop terkenal di Korea Selatan, seperti Loco, Gray, DonMills, ELO, Junggigo dan Mad Clown. Kabar penundaan acara tersebut pertama kali disiarkan oleh pihak penyelenggara, AOMG, sejak hari pertama Black Music Stage berlangsung. Melalui situs resminya, AOMG menyatakan kalau festival musik dibatalkan demi mencegah para penonton tertular virus MERS yang sedang merajalela di sana.   3. Solo International Ethnic Music [caption id="attachment_3649" align="alignnone" width="300"] Credit: tentangsolo.web.id[/caption] Pemerintah Kota Surakarta pernah membatalkan festival Solo International Ethnic Music (SIEM). Hal tersebut karena event tersebut sudah didahului Kretakencana World Music Festival di bekas pabrik gula Colomadu, Karanganyar yang digelar sebelumnya. Sejatinya, Kretakencana tak beda dengan SIEM, hanya berpindah tempat. Setelah ditolak diadakan di Taman Balekambang, panitia mencari lokasi lain di Colomadu. Penyelenggaraan SIEM di Taman Balekembang ditolak karena dikhawatirkan mengganggu flora dan fauna di Balekambang, tanaman rusak dan hewan menjadi stres.   4. Sky Avenue [caption id="attachment_3648" align="alignnone" width="300"] Credit: sheilaon7.com[/caption] Nasib nahas sejatinya pernah menimpa gelaran Sky Avenue 2016. Pentas seni yang dikemas dalam festival musik tersebut diselenggarakan OSIS SMA LabSchool Kebayoran di Lapangan Aldiron, Pancoran, Jakarta Selatan. Acara yang sedianya menampilkan sejumlah pesohor Tanah Air akhirnya dibatalkan. Panggung utama untuk pentas serta tenda-tenda yang ada di sekitarnya ambruk akibat terjangan hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sejak sore hari. Padahal, rencananya acara ini akan menyajikan festival musik yang menampilkan Sheila on 7, Kahitna, Tulus, Barasuara, Dipha Barus, Elephant Kind, dan The Aftermiles. Namun pihak OSIS SMA LabSchool juga tidak ingin mengambil risiko dengan membatalkan event tersebut.   6. Fyre Festival [caption id="attachment_3647" align="alignnone" width="300"] Credit: relevantmagazine.com[/caption] Bisa dibilang, ini adalah festival musik paling gagal sepanjang segala abad! Asli! Bagaimana tidak? Ribuan orang menjadi korban tipu dari promosi festival musik yang semula direncanakan di Bahama. Semua bermula saat Billy McFarland dan rapper Ja Rule mempunyai ide untuk membuat sebuah acara festival musik mewah di pulau Great Exuma, Bahama sebagai bentuk promosi dari aplikasi musik buatan mereka, Fyre pada tahun 2017 lalu. Menjual tiket mencapai 12 ribu dolar AS (Rp170 juta), para pengunjung dari Fyre Festival dijanjikan pihak panitia dengan akomodasi mewah, serta 'makanan, karya seni, musik, dan juga petualangan terbaik' di Bahama. Namun kenyataannya para pengunjung hanya menginap di tenda sederhana nan kecil. Belum lagi makanan yang tersedia hanya roti keju dan salad. Banyak musisi yang sudah direncanakan tampil akhirnya membatalkan performance mereka. Salah satunya Blink-182. Pada 30 Juni 2017, Billy MacFarland akhirnya ditangkap dengan tuduhan penipuan, sebelum akhirnya doi dijatuhi hukuman penjara selama enam tahun dan denda sebesar 26 juta dolar AS (Rp368 miliar). Wah jangan sampai kamu mengalami hal yang tidak menyenangkan seperti ini ya guys!     Penulis: Rizki Ramadan Editor: Antie Mauliawati
Banner 300x600

RELATED BERITA

RELATED BERITA