Bicaramusik.id

Banner 728 X 90
Sir Dandy Rayakan Perbedaan Selera Melalui "Polisi Skena"
  • By : Bicara Musik
  • 2020-05-08

Sir Dandy Rayakan Perbedaan Selera Melalui "Polisi Skena"

Bicaramusik.id - Kita hidup di masa-masa membingungkan di mana kebebasan berekspresi dapat terkekang oleh kebebasan berekspresi lagi. Misal, penggemar musik masa kini sering kali menyombongkan selera musiknya di media sosial. Kita misalkan saja ia snob. Lalu, orang dari ring satu pergaulan musisi yang disukai si snob ini membuat akun media sosial untuk meleluconkan orang-orang macam dia, sebut saja yang ini snob kuadrat. Setelah itu, munculah penulis dari media sok tahu semacam ini yang mencoba mengomentari fenomena tadi dan membuat dirinya sendiri menjadi snob kubik. Mungkin, hal semacam itu yang coba diangkat Sir Dandy dalam lagu barunya yang berjudul "Polisi Skena". Ia merilis lagu tersebut melalui Instagram TV pada Rabu (6/5). Melalui lagu tersebut, tentu ia tak berharap menjadi snob pangkat empat.
 
View this post on Instagram
 

Sir Dandy Polisi Skena Pertama denger judul lagu ini pasti fikiran banyak orang akan melayang ke postingan Instagram Barasuara beberapa tahun silam. Dalam postingan itu Nampak penonton gembira, tangan di udara, mulut menganga (mungkin bernyanyi), dan wajah mereka sumringah. Tapi uniknya ada satu penonton yang berdiri mematung di tengah. Ya benar tepat di tengah dan bersedekap pula. Cara menikmati pertunjukannya sangat unik dan menarik perhatian. Bahkan sangat menggelitik dan membuat salah satu jurnalis untuk mengkritik cara dia menikmati acara tersebut. Hingga akhirnya sang jurnalis di bully ramai-ramai netizen bahkan kawan-kawannya sekalipun. Akhirnya mencuatlah kembali istilah Polisi Skena tersebut. Betul, kepada jurnalis kritis inilah akhirnya julukan Polisi Skena disematkan. Padahal awalnya istilah ini bisa merajuk ke siapa saja yang selalu berisik berkomentar hal tetek bengek dalam skena. Lalu Sir Dandy mengangkat istilah ini lagi dalam cara bertutur dia yang semblodor (sembrono, berseloroh dan membodor) ke dalam sebuah lagu. Kali ini Sir Dandy di kawal oleh musisi senior yang masih konsisten berwajah junior, Riko Prayitno, gitaris band pop Mocca sebagai producernya. Rico dengan jahilnya membawa tiap bagian lagu kedalam warna musik indie musik yg sedang hits saat ini. Berubah-ubah tiap bagian seperti sedang menskip Spotify chart indie lokal dengan cepat. Dari Barasuara, Hindia, Four Twenty mungkin juga hingga Rajasinga. Namun benang merah tetap terjaga di tarikan suara Sir Dandy. Lagu ini sebenernya mengingatkan kita untuk bebas berekspresi dalam berkesenian. Karena ranah indie itu sebenernya terjadi karena ketidak beraturan dan kebablasan hakiki dalam berkarya. Begitu juga cara menikmatinya. Tanpa harus klarifikasi, membully bahkan isolasi. Mengingatkan kita untuk jangan lupa untuk bersenang-senang. Bila anda merasa ada bakat jadi Polisi Skena, sebaiknya tinggalkan gigs segera dan bergabunglah ke Akpol. Wassalam, @jimi.multhazam.

A post shared by sir_dandy (@sir_dandy) on

Dengan gaya "semblodor (sembrono, berseloroh, dan membodor)" khasnya, Sir Dandy berhasil memampatkan pesan untuk menghargai selera musik orang. "Komunis bukan, diktator bukan, ketua yayasan bukan, pemegang saham jelas juga bukan," nyanyi Sir Dandy membela kopi senja yang tak berdosa. "Lalu kenapa mesti banyak beraturan apakah kamu sedang mencoba bermain tuhan?" Uniknya, pesan tersebut disampaikan dengan aransemen beragam berdasarkan kasus mana yang sedang dibahas. Contohnya, lirik lagu dibuka dengan kata"peradaban" dan musik yang disematkan pun relevan dengan "peradaban" yang lain. Selain itu, bagian yang dibahas di paragraf sebelumnya menggunakan genjrengan gitar akustik diiringi siulan. Biar pun vokal Sir Dandy tidak (dan memang tidak pernah) begitu spesial, namun "Polisi Skena" masih sangat bisa dinikmati. Liriknya sudah mengena dan iringan musiknya kaya akan genre. Ini wajar karena kolaborator yang diajaknya dalam lagu ini memang banyak yang sudah punya nama. Riko Prayitno gitaris Mocca (dan sering mengiringi Sir Dandy dengan gitarnya) ditunjuk sebagai salah satu produser. Vincent Rompies dari Clubeighties juga mengisi bas dalam lagu ini. Selain itu, kita juga dapat mendengar suara pengiring dari perempuan di tengah lagu yang diisi oleh Chevrina Anayang (Tangga, Dekat). Sedangkan artwork untuk single ini dibuat oleh salah satu pentolan Muchos Libre, Dila Anbar si Bagong Tempur. "Bila anda merasa ada bakat jadi Polisi Skena, sebaiknya tinggalkan gigs segera dan bergabunglah ke Akpol. Wassalam," tutup Jimi Multhazam (Morfem, The Upstairs) yang diberi kehormatan untuk menulis keterangan unggahan lagu.  
Banner 300x600

RELATED BERITA

RELATED BERITA