Bicaramusik.id – Bagi seorang musisi, untuk menyampaikan sesuatu yang biasanya selalu berdasarkan pengalaman yang sesuai dengan pengamatannya, pengalaman orang lain, hingga pengalaman diri sendiri salah satu caranya melalui sebuah karya musik atau lagu.
Hal ini juga dirasakan Sekaranggi, penyanyi solois wanita asal Jakarta. Sekaranggi kembali meriliskan single terbarunya yang berjudul “Hanyut dan Meluruh”. Setelah sebelumnya merilis album perdananya (Safar) yang berisikan 8 buah lagu termasuk single utamanya “Kiss Me Slowly” yang dikemas dengan nuansa akustik pada bulan Juni 2019 dan single “Surga Masing Masing” pada awal tahun 2020.
Berbeda dari lagu-lagu Sekaranggi sebelumnya, kali ini ia lebih berani untuk mengeksplorasi suara dan dinamika. “Hanyut dan Meluruh” merupakan sebuah jembatan kisah lanjutan dari album Safar yang lebih berwarna dan akan dikemas dalam bahasa Indonesia.
https://youtu.be/yb1ADlVovwE
Lewat lagu ini, Sekaranggi menyampaikan bahwa ia merasakan kembali jatuh cinta. Seperti yang terlihat pada penggalan Reff lirik lagu tersebut;
“Ku tersipu – sipu
Dan termakan rayu
Melayang nan jauh
Hanyut dan Meluruh”
https://open.spotify.com/album/7Gu6jfdAf5UObG5tbtJMAw?si=MivA0W4_R9-4pULc5v3Dqw&utm_source=copy-link
“Aku ingin menyampaikan nilai ketulusan yang dirasakan oleh seseorang yang sedang jatuh cinta. Di mana arti jatuh cinta sesungguhnya adalah ketika kita dengan tulus menerima kekurangan orang yang kita sayang.” ujar Sekaranggi mengenai lagu terbarunya.
Cerita ini sendiri ia kemas dengan petikan gitar akustik yang mengalun dengan melibatkan beragam musisi lainnya, seperti Arc Strings Quartet Yogyakarta, Meda Kawu, Dionisius Radite, Simon Marantino, dan masih banyak lagi.
Kehadiran berbagai musisi tersebut sangat membantu Sekaranggi untuk menyelesaikan lagu ini yang sudah menghabiskan sekitar setengah tahun untuk merapikan seluruh instrumen ke dalam lagu ini yang sekaligus ia garap dengan beberapa lagu di album keduanya mendatang.
Hal ini dikarenakan oleh pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia dan menyebabkan keterbartasan ruang gerak bagi Sekaranggi sehingga bukan menjadi suatu alasan untuk mematahkan semangat dan kecintaan Sekaranggi dalam bermusik.
Sulit bagi seorang Sekaranggi untuk mengutarakan perasaan melalui kata-kata. Ia seringkali memilih untuk diam dan menyimpan rasa itu sendiri. Jauh dalam lubuk hatinya, ia percaya banyak diluar sana yang merasakan hal yang sama. Ia berharap dengan berbagi perasaan melalui musik, mereka tidak lagi merasa sendirian terutama di masa-masa tersulit.
“Hanyut dan Meluruh”, sudah bisa kalian dengarkan diberbagai platform musik digital favorit kalian lho.
Buat kalian pendengar setia musik, jangan lupa untuk tetap kunjungi
website kami ya!