Madah Tundra baru saja melepas sebuah singgel dengan judul "Himne Jalanan". Unit postmetal asal Bandung tersebut merangkum kekesalan mereka pada sistem sosial yang diskriminatif di perkotaan dalam lagu tersebut.
"Himne Jalanan" merupakan sebuah tembang beragam bagan dengan durasi nyaris 11 menit. Kehidupan masyarakat urban yang keras menginspirasi Abo (vokal, gitar) dan Hilmi (drum) untuk menulis lagu tersebut. Mereka membalut lirik dengan tema yang mengentak dengan distorsi kasar dan ketukan yang cukup pelan.
"Hilang! Hilang kau dalam sepi. Kota ini tidak akan memihakmu. Kota ini tidak akan menatapmu. Kota ini seakan kuburanmu. Kuburanmu! Engkau terdampar di pinggiran. Rasakan nyatanya ketimpangan. Kota ini tidak akan menatapmu. Kota ini seakan kuburanmu. Kuburanmu! Injak balik!" tutur mereka memberikan pesan yang lumayan harfiah dalam lagu yang cukup panjang tersebut.
Pengerjaan rilisan Madah Tundra kali ini tak lepas dari bantuan
Satria Nugraha yang telah mencurahkan talentanya untuk menggarap bagian
artwork. Seniman asal Bandung yang kini berdomisili di Bali ini telah menghasilkan sejumlah karya ciamik dan Madah Tundra merasa cukup beruntung untuk menjadi salah satu bagian dari eksperimentasinya.
"Karyanya kerap bercirikan kolase dari berbagai objek yang sekilas menghasilkan struktur yang tak beraturan, tetapi bahkan kekacauan mempunyai polanya sendiri!" tulis pihak Madah Tundra dalam keterangan persnya. "Mayoritas karya Satria kerap didominasi oleh warna cerah putih dan terang benderang. Namun kali ini ia telah membawa dirinya kembali ke kegelapan murni di mana satu-satunya cahaya penerang kali ini hanyalah sulutan api di atas puing-puing modernisasi yang sekarat."
"Himne Jalanan" merupakan bagian dari EP Madah Tundra mendatang, Derau Kalabendu. Selain lagu tersebut, mereka akan memasukan dua lagu lagi dalam album mini tersebut.
https://open.spotify.com/track/6rBU6W9EZLuNdSDQJSYeaU?si=0fc1f25d59494584