Bicaramusik.id ー Trio rock pendatang baru Perunggu telah melepas
single “Biang Lara”! Lagu ini menjadi pembuka untuk album mereka yang rencananya akan dirilis tahun ini. Single “Biang Lara” mengusung tema perihal “menikmati” dan “merayakan” kelelahan, sebagai pengingat diri bahwa rasa capek ketika melakukan sesuatu akan menjadi jadi langkah maju dan pencapaian. Lagu ini dikerjakan pada akhir 2019 dan dapat dinikmati di platform
streaming digital mulai tanggal 25 Juni 2021.
https://open.spotify.com/track/6EBUnLkOWvgbs0xmMGmf09?si=9fP473h3TNGAS8zRHuJtsg&utm_source=copy-link&dl_branch=1
Aktif sejak 2019, trio ini terdiri dari Adam Adenan (
bass & vokal), Ildo Hasman (drum & vokal), dan Maul Ibrahim (vokal & gitar). Tahun lalu mereka memperkenalkan diri melalui
EP yang berjudul "Pendar", berisi tiga lagu bernuansa rock. Di lagu “Biang Lara”, mereka kembali mengajak Giovanni Rahmadeva sebagai produser dan dibantu oleh Dennis Ferdinand (DvD Music Production).
“Gue nggak begitu mikir banyak selama proses kreatifnya, ngalir gitu aja. Dari jaman masih
demo sampai ke
workshop pun gue nggak mikir lama untuk ngisi aransemennya. Tapi pas hasil
rekaman keluar, lagu ini berkembang banget dan makin kerasa enak buat
sing-along. Akhirnya ya kita percayain buat jadi
single,” ujar Adam.
Dengan komposisi rock yang ringan dan sensitivitas pop, lagu ini mudah dicerna dan nonpretensius. “Secara aransemen lagu ini main jalan di
tightrope antara Perunggu mau jadi manis pop banget atau stick ke
guitar driven rock kayak 3 lagu di
EP Pendar sebelumnya. Akhirnya bisa nemu jalan tengahnya ketika proses rekaman. Lagu paling manis ini justru di-
infuse sama suara gitar paling
fuzzy berisik dibanding semua lagu di album lainnya. Ternyata bisa klop,” tambah Maul.
Final
draft lagu ini selesai di akhir 2019 dini hari, beberapa menit setelah Maul menutup laptop sehabis kerja.
Denial karena merasa
burned out di pekerjaan sehari-hari, ia mengisi waktu selingannya dengan membuat
draft lagu ini. Sempat ada ketakutan pribadi sebelum lagu ini dibagikan ke Adam & Ildo. Ia mengaku “takut kerasa terlalu pop dan kemanisan”. Namun akhirnya lagu ini justru jadi penghuni awal di
folder demo untuk album perdana.
Judul “Biang Lara” atau yang berarti sumber kesedihan adalah
wordplay dari kata "bianglala", salah satu wahana di Dufan. Tempat yang menurut mereka dapat menyajikan posisi naik turun yang kerap pula dialami dalam keseharian. “Bianglala itu kalau kita dudukin, kita bisa ngerasain dan tahu kapan naik, kapan turun, kapan di atas, kapan di bawah. Nggak usah selamanya harus maksa jadi poros. Cobain duduk di ujung terluar dan dibawa sama kondisi juga kadang perlu, nggak usah terus-terusan diem di poros dan maksain megang kendali. Menepi aja untuk beberapa lama. Ternyata menyegarkan. Secara lirik, itu yang pengen kami gambarkan,” jelas Maul.
Menurut Ildo, lagu ini jadi semacam
teaser dari resep-resep apa saja yang bakal mereka tawarkan. "Secara lirik, makin dalem
self reflection tanpa harus formal menasihati. Secara musik, masih berisik namun bisa masuk dengan mudah di kuping dan duduk anteng di otak,” ujarnya.
Nantikan album debut perdana dari Perunggu, ya!
https://youtu.be/ZwT30d82nVg
Baca
berita terbaru dan
profil musisi favorit kamu, yuk!