Bicaramusik.id - Shaggydog adalah sebuah band yang terbentuk di Sayidan, sebuah kampung dipinggir sungai di tengah kota Yogyakarta. Pada Tanggal 1 Juni 1997, band yang beranggotakan Heru, Richard, Raymond, Bandizt, Lilik, dan Yoyo' ini sepakat untuk menyebut musik yang mereka mainkan sebagai “Doggy Stylee”; perpaduan antara beberapa unsur musik seperti ska, rege, jaz,
swing, dan
rock n’ roll, bahkan sampai rok yang di-
mix secara spesial oleh enam orang bartender ini. Pahit manis hidup adalah inspirasi mereka.
Lagu-lagu Shaggydog tidak hanya tersebar di Indonesia, tahun 2003 sebuah perusahaan rekaman di Jepang meminta salah satu lagu Shaggydog untuk ikut kompilasi album
ASIAN SKA FOUNDATION yang berisi band-band ska se-Asia. Sayangnya album tersebut cuma beredar di Jepang. Lagu "Second Girl" yang diikutkan Shaggydog dalam kompilasi ini.
Perjalanan panjang dan berbagai hambatan yang telah menyertai karier Shaggydog selama ini telah membulatkan tekad para personel untuk lebih mempertajam taring mereka di industri musik Indonesia. Dengan kemampuan musikalitas yang semakin berkembang menunjukkan kalau tidak hanya berharap bisa diterima oleh penikmat musik di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia.
Shaggydog memang tidak ada matinya, mungkin itu salah satu pernyataan yang berlebihan tapi menggambarkan dengan tepat tentang sebuah band yang telah melanglang buana selama 24 tahun dan semakin solid menghasilkan karya. Setelah masuk nominasi AMI Awards 2021 untuk kategori Artis Keroncong Langgam/Ekstra/Kontemporer bersama Ndarboy Genk dan OK Puspa Jelita plus merilis video klip "Di Sayidan" versi keroncong, putaran sloki mereka tidak berhenti. Kali ini enam pemuda asal kampung Sayidan ini akan merilis sebuah buku.
https://youtu.be/_UnWnq6uREs
Buku yang bertema perjalanan sebuah band atau bahkan musik secara umum di Indonesia belumlah begitu banyak. Sebagian besar band dan musisi disini lebih memilih merilis karya berupa lagu daripada dokumentasi tertulis mengenai perjalanan karier mereka. Bukan sebuah fakta yang mencengangkan mengingat dokumentasi juga baru dilirik akhir–akhir ini. Shaggydog mengambil kesempatan ini dengan menggandeng eksjurnalis
Kumparan, Ardhana Pragota, untuk menulis ulang perjalanan mereka berkarier.
Buku perjalanan karier bermusik Shaggydog yang diberi judul
Angkat Sekali Lagi Gelasmu Kawan ini merupakan bentuk kerjasama bersama Orang Tua dan diterbitkan oleh tim Buku Baik.
Launching perdana buku ini telah sukses diselenggarakan oleh Rajawali Indonesia pada Rabu (29/12) lalu di Prambanan Jazz Cafe berupa diskusi bedah buku bersama moderator Annisa Hertami dengan pembicara Ardhana Pragota beserta Shaggydog. Tidak berhenti di situ saja, sebuah konser
launching di awal tahun dan tur antarradio juga sedang digodok untuk mempromosikan buku tersebut.
Teks: Emerensia N.K.
Visual: Arsip Shaggydog