Bicaramusik.id - Tama Indonesia telah mengumumkan pemenang kompetisi drum paling bergengsi saat ini, Tama Groove Session 2017 pada 9 September 2017.
Sebelumnya, Tama Indonesia telah melakukan acara seremonial kompetisi Tama Groove Session 2017 di Chic?s Musik Rawamangun Jakarta pada 16 Oktober 2017.
Di acara seremonial tersebut diadakan penyerahan hadiah kepada para pemenang dan juga menampilkan 3 orang pemenang juara 1, 2, 3 serta ada juga penampilan dari Tama endorser yaitu Ikmal Tobing.
Juara 1 adalah Hata Arysatya asal Lamongan Jawa Timur, Juara 2 adalah Sheva asal Semarang dan Juara 3 adalah Kalonica asal Bandung.
Ketiga pemenang ini diundang langsung ke Jakarta oleh Tama Indonesia untuk dapat tampil sekaligus, juga akan dilakukan penyerahan hadiah kepada ketiga pemenang tersebut di Auditorium Chic?s Musik Jakarta.
Hadiah pertama mendapatkan 1 set drum Tama Starclassic Maple, lalu di endorse sebagai icon Tama Groove Session 2017 serta diajak untuk tampil di Shanghai Music Messe China pada 12 Oktober 2017.
Untuk hadiah kedua, mendapatkan 1 buah Snare drum Tama DMP 1465, dan hadiah pemenang ketiga mendapatkan double pedal Tama Speed Cobra HP 310 LW.
Sebagai pemenang juara 1, Hata Arysatya diberi berkesempatan tampil di Shanghai Music Messe China 2017 bersama para pemenang Tama Groove Session China 2017.
Hata juga dijadwalkan untuk nge-jam dan battle dengan pemenang juara 1 Tama Groove Session China 2017 yaitu Yizhuo Li. Selama main disana Hata membawakan 1 buah lagu yaitu ?Everytime With You? dari Lamb Of God.
[inlineAds]
Kemudian acara ditutup dengan jam session dan drum battle antara pemenang juara 1 dari China dan pemenang juara 1 dari Indonesia.
Di acara tersebut juga ada penampilan dari 5 finalis dan 3 pemenang dari Tama Groove Session China 2017. Acara Tama Groove Session 2017 di hadiri oleh sekitar 200 penonton dan juga dihadiri oleh beberapa peserta dari Tama Groove Session China 2017.
Pada 13 Oktober 2017, Hata mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Pabrik drum Tama di Guangzhou China. Selama di pabrik, Hata merasa sangat takjub dan bangga karena dapat melihat secara langsung proses pembuatan drum Tama.
Selama di Shanghai dan Guangzhou, Hata difasilitasi oleh Hoshino Gakki selaku produsen drum Tama yaitu akomodasi sekelas bintang 4 dan juga diajak makan bersama oleh pihak Hoshino Gakki.
Hata Arysatya bermain musik sejak masih SD pada usia 12 tahun. Namun menurutnya, bermain drum baru bisa terealisasi ketika ia masuk SMP itu juga karena ada kegiatan musik (extra) di sekolahnya.
Hata belajar bermain drum dari guru extra kurikuler di sekolahnya, lalu Hata melanjutkan belajar main drum lagi di Melodia Surabaya.
Setelah lulus SMA ia pindah ke Jakarta dan belajar di Jakarta. Adapun influence bermain drum Hata Atysatya antara lain dari Mike Portnoy, Sebastian Lanser, Dave Weckl dan Damien Schmitt.
[relatedPosts]
https://www.youtube.com/watch?v=JRqxioF1m54
https://www.youtube.com/watch?v=qYvHVWo6clQ