Bicaramusik.id

Banner 728 X 90
Merayakan Pikiran dan Perjalanan Hidup bersama Album Kedua Barasuara
  • By : Bicara Musik
  • 2019-03-22

Merayakan Pikiran dan Perjalanan Hidup bersama Album Kedua Barasuara

Bicaramusik.id - Penantian panjang para penunggang badai berakhir. Sejak 8 Maret lalu, album kedua idola mereka, Barasuara resmi dirilis Rabu 19 Maret lalu, pesta peluncuran album yang diberi judul Pikiran dan Perjalanan itu pun dihelat bertempat di Lucy in The Sky, SCBD, Jakarta Selatan. Konser tersebut berlangsung intim dan meriah. Para penunggang badai yang hadir benar-benar berbaur menjadi satu. Serunya lagi, Barasuara mengajak Kunto Aji untuk ikut naik ke panggung. Album Pikiran dan Perjalanan sudah dikerjakan Iga Massardi cs nggak lama setelah Taifun rilis di 2015. Pada rangkaian Taifun Tour 2016 lalu, Barasuara sudah mengenalkan salah satu lagu di album ini, Samara. Lalu pada 2017, tepatnya saat pargelaran Java Jazz, Barasuara mengenalkan dua lagu, Masa Mesias Mesias serta Tentukan Arah. Hingga 2018, mereka melepas video lirik single Guna Manusia. Album yang dirilis di bawah bendera Darling Records ini terdiri dari sembilan lagu. Selain yang sudah disebutkan tadi, ada juga Seribu Racun yang mencari nomor pertama, Pikiran dan Perjalanan, Tirai Cahaya, Pancarona, dan Haluan. Perjalanan Diri dan Kritik Sosial Oke mari kita bahas lagu-lagunya. Kalau disimak dari liriknya, agaknya kita patut bertanya. Ada apa gerangan dengan Iga Massardi sang penulis lirik. Ia menaruh perhatian pada masa-masa berat yang dihadapi seseorang. Soalnya, sejumlah lagu bercerita tentang keragu-raguan, kekalutan, ketakutan, dan kekalahan. Ambil contoh lagu Pikiran dan Perjalanan, Iga bercerita tentang seseorang yang overthinking, ia bahkan sampai memikirkan pikiran orang lain. Orang tersebut pun sering terjebak pada halusinasi dan kekhawatiran menghadapi belantara masa depan. Lalu coba simak lirik lagu Seribu Racun yang jadi lagu pembuka album. Lagi-lagi Iga bercerita tentang pikiran negatif dan perasaan kesepian meracuni. Di lagu Pancarona, lirik membahas topik yang hampir sama. Tentang seseorang yang menghadapi keraguan, dan ketidakpastian. Namun di beberapa lagu, Iga mengajak kita untuk memikirkan isu-isu besar. Misalnya, di lagu Haluan yang bercerita tentang kekisruhan masyarakat (baca: netizen) menghadapi perbedaan, kekuasaan dan banjir informasi. Lalu di lagu Guna Manusia yang telah rilis sejak tahun lalu, Barasuara menyinggung isu lingkungan. Liriknya mengajak kita untuk mempertanyakan apa peran kita sebagai manusia untuk bumi. Karena yang terlihat sekarang, Bumi kerap dirusak oleh tangan manusia. Tanpa disadari, semakin hari bumi kita tergerus keindahannya. Semua lirik ditulis Iga dalam bahasa Indonesia. Ditulis dalam gaya puitis, namun menggunakan kata-kata yang masih sering kita dengar sehari-hari. Barasuara sepertinya ingin mempertanyakan ciri khasnya. Itu adalah hal yang keren. Tapi ada hal yang bikin mengernyitkan dahi juga dari lagu-lagu di PIkiran dan Perjalanan. Kalau diperhatikan lebih seksama, ada beberapa kata yang sering muncul di lagu. Coba aja itu kata  “Di dalam”, “Racun” dan “merajut” muncul di berapa lagu. Apakah ini kiat Iga untuk menguatkan benang merah di lagu-lagunya? Apapun jawabannya semoga itu bukan karena Iga kehabisan kata. Dari segi aransemen musik, sepertinya nggak usah diragukan lagi. Barasuara adalah supergrup. Musiknya energik dan anthemic seperti biasa. Di album ini, ada banyak banget nama musisi yang mereka ajak untuk kolaborasi. Dari mulai suara  saksofon, perkusi, synth, terompet, hingga tamborin mereka masukkan ke dalam musiknya. https://www.youtube.com/watch?v=KH0VAxAabrI https://open.spotify.com/track/25c343Sb9sYgZHc5b8GhLV?si=3U1wfNTvSE22BVOwN_MOgQ   Penulis : Rizki Ramadan Editor : Antie Mauliawati
Banner 300x600

RELATED BERITA

RELATED BERITA