- By : Bicara Musik
- 2019-07-18
Lightcraft Siap Rilis Us Is All dalam Format CD
Bicaramusik.id - Kuartet anthemic indie-rock asal Jakarta Lightcraft merilis album ketiga mereka Us Is All dalam format digital pada awal tahun ini, tepatnya pada 22 Februari 2019.
Album penuh ketiga mereka ini mendapatkan sambutan yang baik dari dalam dan luar negeri, yang mana memperkuat reputasi mereka sebagai sebuah band yang berkeahlian menciptakan lagu-lagu atmospheric yang cocok untuk dimainkan di dalam sebuah stadion tetapi juga sangat pas untuk menemani di saat sunyi sepi sendiri.
Mengedepankan konsep keindahan dari perbedaan serta sebuah perayaan keberagaman umat manusia, dengan tujuan menumbuhkan harapan dan memberikan pesan persatuan bagi para pendengar mereka, “Us Is All” berisikan 11 lagu yang sinematik dan energetik , termasuk single-single “Walk On Fire”, “Home (feat Ananda Badudu)”, “…And The Morning Comes Too Soon (feat Neonomora)”, “Into The Wild (feat Ryan Sloan)”, dan “Bones”.
Setelah hampir enam bulan lamanya, album ini akhirnya akan dilepas dalam bentuk CD. Dan Lightcraft pun siap untuk menggelar sebuah acara peluncuran istimewa yang berbeda dari biasanya pada tanggal 27 Juli 2019 di Panhead yang berlokasi di Jakarta Selatan. Acara ini bakal turut diramaikan dengan penampilan dari beberapa penyanyi dan musisi lokal terbaik serta penampil dari berbagai cabang seni lainnya, sebagaimana tujuan utama acara ini untuk mempersatukan beragam jenis seni pertunjukan seperti tarian, teater, dan puisi.
Sehubungan dengan peluncuran ini, Lightcraft juga bekerja sama dengan wadah crowdfunding lokal Kolase untuk menggalangkan sebuah kampanye dalam rangka menyukseskan kehadiran album tersebut dan juga kesempatan untuk membeli merchandise terbatas dalam bentuk kaus dan tote bag yang didesain oleh kolektif desainer lokal bertalenta Toko Kopi Susu.
“Kampanye dengan Kolase ini menjadi sebuah cara yang baik agar kami dapat lebih dekat lagi dengan para penggemar. Kami juga berharap ini dapat membuahkan hasil yang manis bagi semua pihak yang terlibat,” ungkap gitaris Fari.
Tentang Lightcraft
Lightcraft melabuhkan harapan dan mimpi empat pria asal Jakarta, Indonesia; sebuah bentuk penjelmaan keberanian dan kegigihan dari perjuangan mereka. Secara unik menarasikan energi dan semangat kemanusiaan, musik mereka yang mempunyai ciri khas anthemic indie rock yang siap dikumandangkan. Terinspirasi dari Coldplay, Snow Patrol, Sigur Rós, Mew, dan banyak lagi yang mengedepankan rasa melodrama yang tinggi yang dapat terdengar dari setiap baris di dalam lirik mereka dan dapat dirasakan dari setiap not yang mereka hasilkan.
Semua ini digabung menjadi sebuah kesatuan simbol keberagaman, direpresentasikan oleh empat individu berbeda yang menjadikan Lightcraft sebagai sebuah entitas yang kuat dan kokoh.
Tema humanis nan sederhana seperti ikatan emosional sebuah persahabatan, momen-momen yang mengubah hidup, dan juga fenomena global seperti imigrasi penduduk yang terjadi di dunia digambarkan secara spontan di dalam musik mereka, sebuah pencapaian yang diraih melalui dedikasi yang sungguh-sungguh.
Terbentuk pertama kali pada tahun 2005 saat para pendiri band Imam, Fari, and Enrico menjalani studi di Malaysia, drummer Yopi baru bergabung di tahun 2012, mereka telah mengeluarkan beberapa rilisan yang telah memikat hati dan telinga para pendengarnya. Rilisan pertama mereka adalah sebuah EP yang berjudul “The Modern Seasons” diluncurkan pada 2006.
Album perdana mereka “Losing Northern Lights” ditelurkan di tahun 2008, diikuti dengan album penuh kedua mereka “Colours Of Joy” di tahun 2014. Di tahun 2015, “Love Songs & Lullabies” – sebuah kaset antologi yang menampilkan beberapa lagu-lagu dari tiga rilisan mereka sebelumnya – dirilis oleh Nanaba Records. Kemudian sebuah split mini CD bersama unit indie-rock asal New Jersey Wyland yang bertajuk “Kindred Spirits” dilepas pada September 2016. Pada November 2016, mereka meluncurkan EP “Another Life”.
https://www.youtube.com/watch?v=5UUAq1elnJI