Bicaramusik.id - Kata siapa membawakan lagu religi harus bertempo pelan dan mendayu-dayu? Hal ini dibantah sekaligus dibuktikan oleh band Lawang Pitu yang merilis single terbarunya bernuansa religi bertitel 'Atas Nama' di Hard Rock Cafe, Jakarta Selatan (1/4/2022).
Walaupun terbentuk pada 1 Februari 2022 di ACC Studio Bekasi, namun personil Lawang Pitu bukan orang baru di industri musik Indonesia. Sebut saja para personel yang memperkuat barisan Lawang Pitu seperti Doddy Katamsi (Elpamas, Seven Years Later, Kantata), Tommy Karmawan (Garux), Sadtriyo (Junior – Koes Plus), Arif Rahman dan ACC, yang notabene adalah wajah lama dalam kancah musik Indonesia.
Sedikit mengenai band Lawang Pitu ini, mereka mempunyai fisi untuk menciptakan sebuah karya music yang ber-genre metal namun lagu-lagunya dapat di terima masyarakat umum. Bukan hanya menciptakan karya idealis hanya demi kepuasan pribadi. Lirik-lirik lagu mereka pun lebih lugas dan dapat dengan mudah dimengerti. Mengangkat tema-tema dalam kehidupan kita sebagai masyarakat sehari-harinya. Harapan tersebut sudah mulai di wujudkan dengan cara Lawang Pitu tampil di acara-acara yang lumayan ramai walaupun di tengah kondisi pandemi saat ini dan event-event besar belum terlalu bebas diadakan dan tetap menjaga prokes tentunya.
"Berdasarkan pengalaman tersebut, dapat kami simpulkan bahwa lagu yang paling banyak mendapat respon positif dan kebetulan sekali berkenaan dengan kita memasuki Ramadhan 2022. Maka dari itu, Lawang Pitu pada 1 April 2022 meluncurkan single pertamanya yang bernuansa religi dengan judul 'Atas Nama'. Sebuah lagu persembahan kami untuk negri. Sesuai dengan genre yang diusung oleh Lawang Pitu yang beraliran “Metal”, maka lagu single yang kita rilis ini bukanlah seperti lagu-lagu religi pada umumnya. Dengan tetap mengusung akar genre metal yang menjadi basic dan akar band ini," ungkap para personel Lawang Pitu dalam jumpa pers di Hard Rock Cafe, Jakarta (1/4/20220).
Proses produksi dari lagu-lagu tersebut juga tidaklah mudah. Pertama kali band ini terbentuk, mereka belum ada penyenyinya. Rencana awal formasi seperti band Metallica dimana sang penyanyi juga merangkap sebagai pemain gitar. Dan Doddy Katamsi adalah sebagai featuring di album mereka. Namun setelah jadi rekaman 10 lagu dari rencana album Lawang Pitu itu, ternyata Pak Asisi sebagai pemain bass dalam band ini ber-partner dengan Doddy Katamsi dan membentuk sebuat perusahaan recording label bernama PT ADK (Asisi Doddy Katamsi) dan akhirnya sekalian mengajak Doddy Katamsi sebagai penyanyi dari Lawang Pitu.
Akhirnya, Doddy mulai take beberapa lagu, bahkan sampai 5 lagu dan mulai melempar ke orang-orang terdekat dan menanyai pendapat mereka mengenai 5 lagu yang sudah di rekam tadi. Kesimpulannya adalah bahwa lagu Atas Nama adalah lagu yang paling banyak mendapat respon positifnya. Lawang Pitu sangat berharap lagu-lagu mereka dapat diterima oleh masyarakat penikmat musik tanah air, sebagai alternatif lagu religi di tahun 2022. Dengan tren membaiknya kondisi pandemi di tanah air, maka kita sangat optimis bahwa kita akan bisa mempersembahkan karya-karya kita ke khalayak yang lebih luas lagi. Selain itu, Lawang Pitu tentunya juga memiliki rumah atau naungan di mana mereka dapat memproduksi karya-karya mereka. Oleh karena itu dikesempatan yang baik ini, kami juga bermaksud mempublikasikan pembentukan perusahaan rekaman (recording company) yang baru dan dibentuk bersamaan dengan terbentuknya band Lawang Pitu ini. Perusahaan tersebut bernama PT. ADK Records Label and Publishing. Sebuah perusahaan yang dimiliki oleh Pak Asisi dan Doddy Katamsi sebagai partner usahanya.
Dengan band Lawang Pitu sebagai artis perdananya, diharapkan dapat menjadi bagian dari industri musik tanah air agar dapat berkontribusi cukup banyak dalam keberadaan Lawang Pitu. Dan juga dapat memproduseri artis-artis dan calon artis masa depan sebagai bentuk regenerasi industri musik Indonesia yang sedang tidak terlalu pesat perkembangannya.