Bicaramusik.id — Akhir tahun 2020 menjadi salah satu bukti keproduktifan Giovanni Rahmadeva. Ia memilih untuk menggandeng Christabel Annora di
single debut solonya, yaitu “Come & Go”. Pada tanggal 21 Juli 2021, lagu dengan aliran
folk dan berlatar piano ini pun telah sukses dirilis pada
digital s
treaming platform.
Melalui lagu “Come & Go”, Giovanni Rahmadeva atau Deva berusaha “memeluk berbagai hal yang tidak kekal di dunia”. Deva menjelaskan bahwa di satu titik, ia merefleksikan kembali perjalanan hidupnya. “Lagi mencoba merelakan masa lalu, dan nggak mau terlalu merisaukan masa depan. Soalnya semua paralel. Rengkuh saja perasaan sekarang. Sedih senang, ya sama aja. Bakal hilang atau berujung netral lagi kok,” terangnya.
https://open.spotify.com/track/0ckCiMbkryOzvnL5x10LG2?si=c711d0de3c034110&nd=1
Awalnya, lagu “Come & Go” ditulis dengan guitalele. Deva mengirimkan versi demo ke beberapa teman terdekatnya, dan kemudian ia mendapat respons yang baik. Salah satu temannya mengatakan bahwa lagu ini terasa "hangat". Dari situ, Deva pun mulai memberanikan diri untuk merilisnya secara resmi. Agar berbeda, Deva mengajak Christabel Annora atau Ista untuk mengisi lagu. Versi guitalele pun disimpan, dan piano dipilih sebagai alat musik utama. Hasilnya pun mengejutkan dirinya. “Lagu ini adalah bagian lembut yang jarang gue keluarkan, dan sentuhan piano dan vokal Ista membuatnya makin lembut. Dia memberikan kedalaman bagi lagunya,” jelas Deva.
Deva mengaku bahwa ia telah lama mengagumi Ista, terutama karena penulisan lagunya. Ia sangat suka album
Dari Jauh karya penyanyi asal Malang tersebut. “Terlalu banyak hal yang
relate sama saya, mulai dari melodi sampai lirik,” Deva berkomentar. Karena situasi yang tidak memungkinkan untuk bertemu, Deva dan Ista merekam lagu dari jarak jauh. Ista di Malang, Deva di Jakarta.
Bagi Ista, bekerja sama dengan Deva adalah sesuatu yang mudah. “Deva sudah tahu apa yang ia mau, jadi aku sendiri nggak bingung meskipun belum pernah ketemu. Sudah
clear arahnya lagunya mau ke mana,” ungkap Ista. Peran Dennis Ferdinand sebagai salah satu produser juga penting. “Dennis banyak ide, suka sulapan. Awalnya kasih MIDI doang, padahal akhirnya paling suka
sound piano hasil jadinya.”
Ista bercerita, “Sebelum dikirimin liriknya, dari awal sudah kerasa langsung kalau
mood-nya lagi
reminiscing. Pemilihan nadanya
longing banget. Bukan sedih, tapi 'legowo'."
Deva bercerita bahwa selama pandemi, ia banyak menyibukkan diri dengan menjadi produser. Bersama DvD Music Production, ia memproduseri lagu Mirabeth yang berjudul “Unspoken” dan Perunggu di lagu “Biang Lara”.
“Proyek solo atau duet ini malah menjadi wisata buat gue, sambil memproduseri beberapa artis,” ujar Deva. Di lagu “Come & Go” pun ia mendapat bantuan dari
partner di DvD Music Production, yaitu Dennis Ferdinand. Sedangkan pada departemen
mixing dan
mastering, mereka dibantu oleh Dimas Martokoesoemo. Ia juga merupakan kolaborator lama Deva sejak kemunculannya dengan Polka Wars enam tahun silam.
Deva menganggap bahwa keadaan pandemi saat ini mampu membantunya dalam beberapa hal. “Jadi ada waktu buat ngobrol ke beberapa orang, salah satunya Ista. Duet ini memang spontan. Kapan lagi bisa diiringin sama piano dan vokal dari penyanyi yang karyanya gue kagumin. Bahkan albumnya cukup nemenin gue di masa-masa getir dalam hidup.”
Kedepannya, Deva mengaku tidak tahu apakah proyek solonya akan dilanjutkan atau tidak. “Lagu sih banyak, tapi belum ada rencana tertentu. Yang terpenting sih, kali ini gue mau ngeluarin sesuatu yang personal dulu. Makanya semua yang bantuin, dari yang mulai mendengar demo pertama, ngerjain
artwork, sampai
photoshoot, secara personal setidaknya sudah cukup mengenal gue.”
Baca
berita terbaru lainnya di sini, yuk! Jangan sampai ketinggalan
profil musisi favoritmu juga, ya!