Bicaramusik.id - Januari 2019 disinyalir sebagai momen yang baik bagi Folks United Commercial Killer untuk melepas discography pertama mereka. Walaupun hanya berisikan 5 track, penggarapan materi untuk mini album ini memakan waktu yang cukup lama. Folks United Commercial Killer memulai proses recording pada bulan September 2011 dan rampung pada akhir tahun 2014. Rasa tidak mudah puas dinilai sebagai alasan mengapa proses penggarapan mini album mereka cukup lambat, kurang lebih 4 tahun tahun untuk menggarap 5 track. “Sebenernya yang lama itu proses mastering-nya sendiri. Karena sampai bulan kemarin aja gw sama Iqbal masih utak-atik file mastering-nya lagi.” ujar Adrey, sang bassist yang kami temui di sebuah studio tattoo di bilangan Tebet, Jakarta Selatan. Setelah empat tahun dipendam, pada tanggal 17 Desember mereka mendeklarasikan rencana perilisan mini albumnya. Lewat dua single yang sudah dirilis di akun Bandcamp mereka, Folks United Commercial Killer berusaha menggaet calon pendengarnya agar bisa berkenalan dengan warna musik yang mereka suguhkan. Bagi sebagian orang, genre Folks United Commercial Killer terdengar seperti Hardcore Punk. Namun lewat akun-akun social media-nya, mereka mencoba untuk lebih mengkerucutkan aliran musik yang mereka mainkan sebagai Heavy Punk Rock. “Emang buat yang baru denger, sekilas kita kedengeran kayak Hardcore Punk. Cuma kita ga sampe ke-Hardcore sih.. Mungkin karena tone kita lebih low dan ada beberapa breakdown di beberapa part lagunya jadi mungkin masuk-masuk aja kalo ada yang bilang kita band Hardcore,” jelas Adrey. Band so called New School seperti Sharks, Gallows, The Ghost Of A Thousands dan Fucked Up asal U.K. bisa dibilang cukup mempengaruhi warna musik yang mereka mainkan jadi lebih terdengar britanian, walaupun lirik dalam tiap lagu Folks United Commercial Killer 100% berbahasa Indonesia. Suara vocal Dery adalah highlight bagi musik Folks United Commercial Killer. Pembawaannya yang lugas dan lantang jadi bumbu utama performa mereka dalam audio maupun live on stage. Peran Iqbal dibalik riff-riff gitarnya yang pekat juga ga bisa luput dari perhatian. Di lagu Jakarta misalnya, ada fill-in yang cukup epic, dia mencoba explore Delay dengan 5 high tone/key saja, namun hal itu jadi part yang paling berhasil membuat kita intim dengan lagu tersebut. Bicara soal drummer, Folks United Commercial Killer baru saja mengganti posisi tersebut dengan drummer barunya, Andre. Sebelumnya, posisi pemberi beat dipercayakan selama bertahun-tahun kepada Teddy, yang pada bulan Februari lalu memutuskan untuk hengkang dari band. Semoga proses rilis yang panjang menjadi sebuah konten yang worthy untuk kita simak. Karena dalam penggarapannya, Folks United Commercial Killer sangat berhati-hati agar tidak membuat pendengarnya merasa bahwa materi demi materi yang akan disajikan terdengar biasa-biasa saja. Setelah rilis di awal tahun nanti, mereka sudah merencanakan agenda untuk mengadakan tur Asia, dimulai dari beberapa wilayah di Jakarta lalu ke beberapa kota besar di Jawa, Sumatera dan Bali dan mereka langsung terbang ke Malaysia juga Singapore demi kepentingan promosi mini album mereka. https://www.youtube.com/watch?v=f91eeoAPLfY