Bicaramusik.id - Salah satu pertunjukan live pertama Eiv?r adalah manggung dalam suasana yang gelap total.
Eiv?r menyanyikan acapella mengapung di atas sebuah kapal pesiar kecil di sebuah gua gunung di lepas Kepulauan Faroe.
"Gua ini mengeluarkan suara seperti berada dalam sebuah katedral yang sangat besar," ungkap Eiv?r.
Cukup duduk di dalam gua dalam keadaan yang gelap total dan hanya mendengar suara laut dan suaramu. Suara ombak dan gemanya dimasukkan menjadi sample dalam sebuah lagu di album terbarunya, Sl?r, yang telah dirilis dalam bahasa Inggris, saat Eiv?r mempersiapkan tur Inggrisnya.
"Sebagian besar inspirasi musikku diambil dari rumahku di Kepulauan Faroe. Di mana pertunjukan lagu rakyat tradisional berbeda dari desa ke desa dan anak-anak tumbuh dalam keluarga musikal. Ini adalah bagian besar dari budaya, bercerita dan menyanyikan lagu-lagu lama ini. Hal itu benar-benar mengilhamiku," katanya.
Eiv?r memulai karirnya saat ia berusia 17 tahun dengan mencampur jazz dengan musik tradisional Faroese untuk menceritakan kisah tentang pengembaraan.
Sekarang, dia kembali ke akarnya dan mencampur jazz?dengan alunan?elektronika modern. Singlenya "Piece by Piece" hanya?berisi?vokal, ukelele dan vokal laki-laki yang lucu, sangat mirip dengan tradisi rakyat capella The Faroes.
[inlineAds]
Saat menulis Sl?r, Eiv?r bertekad untuk tetap bertahan di Kepulauan Faroese. Tapi ketika dia mulai merekam lagu di Inggris untuk serial TV seperti The Lost Kingdom dan Downton Abbey, dia merasa bahwa menerjemahkan beberapa lagunya ke dalam bahasa Inggris akan mendongkrak kesuksesannya.
Eiv?r membantu audiens yang lebih luas untuk berhubungan dengan musiknya.
"Ketika aku mulai mendengarkan musik, semua asal Inggris seperti Radiohead, Joni Mitchell, Massive Attack dan Portishead. Bahasa Inggris adalah bahasa musik, dalam banyak hal," jelas nya.
Meski begitu, Eiv?r menikmati perpindahan antara dua bahasa di atas panggung, tergantung pada getaran dari keramaian.
"Beberapa lagu hampir terasa seperti yang baru dan berbeda. Kata-kata seperti instrumen, seperti menukar piano dengan gitar. Ketika?aku tampil live,?aku suka mencampurnya karena mereka memiliki dua identitas," kenang Eiv?r.
Eiv?r, yang sekarang berbasis di Kopenhagen, pulang ke rumah beberapa kali dalam setahun, sering bergabung dengan Festival HEIMA, di mana para musisi tampil di rumah orang dan siapapun bisa masuk ke dalam rumah tersebut.
[relatedPosts]
https://www.youtube.com/watch?v=9nNGKK_tv44
https://www.youtube.com/watch?v=ILgM-NpNBWo