Bicaramusik.id - Andreas Arianto berkolaborasi bersama duo fenomal Scaller, merilis single "Riddles" pada Senin (14/3) kemarin. Kehadiran "Riddles" merupakan interpretasi ulang karya Andreas yang berjudul "Riddles of A Marigold" yang dilepas sejak Januari lalu. Dalam single terbaru ini, Andreas menulis liriknya bersama Athron, seorang penyanyi dan penulis lagu dari Australia yang berbasis di Bali.
Lagu ini menceritakan tentang perkembangan globalisasi yang besar-besaran di dunia saat ini. Akses internet yang telah menjamur bagai udara dari rumah ke rumah, membuat segala kemungkinan akan terjadi. Namun, Andreas juga menyinggung perubahan yang sangat signifikan ini akan membuat orang-orang menjadi takut ketinggalan tren dan informasi. "Namun saya juga merasa skeptis terhadap cara-cara yang dilakukan orang untuk membuat kita merasa takut ketinggalan jaman kalau tidak mengikuti tren-tren terbaru dan membeli produk-produk digital ini," ujar Andreas.
Ketakutan Andreas ini sudah menjadi pembahasan yang sering dibicarakan oleh banyak orang, terutama anak-anak muda. Ada istilah FOMO sebuah akronim dari Fear of Mising Out, atau perasaan cemas jika sesorang ketinggalan sesuatu maupun pemberitaan yang sedang naik daun. Gejalanya, orang-orang menjadi up to date dan merasa aneh jika tak mengetahui perkembangan dunia internet. Mungkin isu inilah yang mendasari "Riddles" hadir bersama musik statis yang membalutnya."Riddles" merupakan single ke-4 dari rangkaian lagu yang akan masuk dalam album Andreas, Violet Sky. Rencananya pelepasan Violet Sky dilakukan pada pertengahan 2022 nanti. Empat hari lalu Andreas baru saja menyuguhkan "Falling" di seluruh saluran musik digital, begitu juga dengan "Riddles" yang sudah tersedia di seluruh platform musik digital. Bisa jadi kolaborasi Andreas bersama musisi muda Reney Karamoy dan Stella Gareth dari Scaller, dapat menyampaikan pesan inti yang ingin Andreas ungkapkan lewat "Riddles".
Penulis: Mozza Mahardhika