Bicaramusik.id

Banner 728 X 90
'Alternate Universe' Album yang Penuh Filosofi dari The Melting Minds
  • By : admin
  • 2022-06-15

'Alternate Universe' Album yang Penuh Filosofi dari The Melting Minds

Bicaramusik.id - Grup The Melting Minds, merilis album perdananya bertajuk Alternate Universe pada Kamis (9/6) lalu. Album ini memuat sepuluh nomor lagu, di antaranya "Alternate Universe", "Possessing The Witch", "Vermilion", "Evil Vermilion", "The Snake", "Season of The Altered", "II/VII", "The Boys Who Cried Wolf", "Digitized", dan di urutan bungsu ada "Dyslexia".Lewat label independen, Boneless Records, Alternate Universe dilahirkan dengan filosofi yang dalam. Menurut rilisan pers yang dikirimkan kepada Bicara Musik, Alternate Universe merupakan perpanjangan tangan, kaki, dan pikiran untuk mencoba membaca tanda-tanda semesta, yang seolah merintih melihat manusia di dalamnya yang sudah semakin busuk, sakit, dan ignorant.

Konsep album ini mengambil pendekatan perjalanan leluhur personel The Melting Minds dari desa Branjang, Ngawis, Karangmojo, Gunungkidul dalam membuat tempat kecil yang baru, melawan kejahatan yang ada di dunia ini. Dikisahkan dulu desa tersebut adalah hutan lebat, yang dipercayai mempunyai penunggu yang sangat kuat. Leluhur desa kemudian meminta kepada astral yang menjaga tempat itu bahwa ia akan membangung sebuah desa untuk kaum-kaum yang termarjinalkan.

Namun, astral tersebut tidak setuju dengan permintaan beliau, pecahlah sebuah perang antara leluhur kami dan astral tersebut. Singkat cerita leluhur menang melawannya. Untuk mengingat kemenangan leluhur, maka dibangunlah sebuah desa yang kemudian bernama Branjang. Beliau kemudian memberikan tanah gratis untuk mereka yang termarjinalkan. The Melting Minds kemudian mengambil intisari cerita dari leluhur dengan membangun dunia kecil di tengah keadaan yang semakin ignorant.

Album ini adalah satu cerita besar yang utuh yang terbagi dalam sepuluh lagu yang dituntun oleh Lois N. Fathiarini sebagai narator dengan sudut pandang orang ketiga seperti sang ibu yang mendongengkan sebuah kisah sebelum tidur kepada anaknya dengan menggunakan pendekatan musik psychedelic rock dengan nuansa yang dinamis nan progresif yang absurd dengan sound design vintage nan eargasmic. Diimbangi harmoni vokal yang membius, merepresentasikan dari dunia secara indah namun sebenarnya hancur berantakan yang bermakna bahwa lagu terakhir merupakan akhir dari cerita, di mana penikmat diajak kembali kepada realitas dunia setelah melalui perjalanan imajinasi yang cukup dalam.

Tahun lalu The Melting Minds sempat merilis sebuah video lirik untuk salah satu nomor dalam album ini yang berjudul "The Snake".Penulis: Mozza Mahardhika

Banner 300x600

RELATED BERITA

RELATED BERITA