Bicaramusik.id - Band asal Jakarta menutup lembaran di tahun 2020 dengan merilis album berjudul "2020". Band yang terdiri dari enam anggota, yakni Aprilia Sari (vokal), Ricky Virgana (bass/cello), John Navid (drum), Aprimela Prawidiyanti (piano), Saleh (gitar elektrik) dan Yusmario Farabi (akustik gitar) mengeluarkan album ini dengan format CD.
Bukan
WSATCC namanya jika tidak ada hal yang unik di dalamnya, kali ini mereka juga mengeluarkan buku edisi terbatas yang berisikan foto istimewa berbentuk
hard cover dengan tebal 60 halaman. Pembentukan kemasan pada album ini juga atas dasar arahan dari
WSATCC dan teman-teman lainnya untuk bisa menghasilkan karya yang unik di akhir tahun 2020 ini. Tak hanya itu, di side B album ini juga menyuguhkan beberapa lagu lawas milik mereka di antaranya ada “Senja” (orchestra version, 2016), “Sabda Alam” (2006), “Kapiten & Gadis Desa” (2006), “Bersandar” (2006), “Nothing To Fear” (2007), “Zamrud Khatulistiwa” (2007), “Lembe-Lembe” (Pereybere version, 2014), “Dana Express” (2015), “Suburbia” (2016), “1.000 Tahun Lagi” (single version, 2020).
Album "2020" yang dirilis melalui label
Demajors ini dirilis terlebih dahulu dengan format CD "Edisi Terbatas Buku Istimewa" sebanyak 2020 eksemplar.
"Album 2020 menjadi bingkisan akhir tahun yang dipersembahkan oleh WSATCC untuk menjadi soundtrack keseharian teman-teman semua, dan khususnya warga kota," ujar para personel
WSATCC.
Nama Aradea Barandana dari
Anukara Records juga dipercayai sebagai produser eksekutif untuk membantu keperluan musik yang diinginkan oleh band asal IKJ itu. "2020" ini meyajikan sebelas lagu di dalamnya antara lain, “Rumah, Irama Cita”, “Folklor”, “Hidup Hanya Sekali”, “Sam dan Mul”, “Portrait of S.A.S”, “Variasi Barongko”, “Hey Waktu! Kau Kalah!”, “Oktober”, “Semalam”, dan “Halaman Ekstra”.
Kira-kira kalian pada penasaran nggak nih sama album WSATCC kali ini?