Bicaramusik.id

Banner 728 X 90
6 Gitar Offset yang Bukan Fender
  • By : admin
  • 2022-05-27

6 Gitar Offset yang Bukan Fender

Bicaramusik.id - Dengan musimnya kembali twee popjangle pop, dan apa pun jenis indie pop dengan segala ke-tangtengtong-annya di dekade terakhir, gitar dengan tone khas yang twangy pun kembali memperpanjang eranya. Ditambah dengan revival kedua garage rock yang tak begitu bluesy, gitar-gitar ke-Gibson-Gibsonan pun kalah pamor dibanding yang ke-Fender-Fenderan di mata anak muda hari ini.

Kebanyakan gitar yang punya atribut tersebut masuk dalam golongan gitar offset. Selain sisi tone yang cerah, gitar offset juga punya bentuk yang aneh. Gitar macam ini punya bentuk yang jarang simetris. Beberapa orang berpendapat gitar dapat disebut offset jika sulit disenderkan ke dinding dengan posisi berdiri. Ditambah dengan warna pastel yang menggemaskan, tentu gitar macam ini akan cocok dengan band pop DKV (meminjam istilah David Tarigan) favoritmu, disamping unit-unit postpunk titisan Curtis dan siapa pun pemilik nuansa surfy yang sama-sama sedang musim.

Fender tentu jadi pilihan pertama saat bicara gitar offset. Mulai dari Stratocaster, Jazzmaster, Mustang, Jaguar, dan banyak lagi model lain, Fender menjadi pilihan "aman" peminat gitar semacam ini. Jika tak punya cukup uang, tak perlu khawatir, Squier punya versi bujet dari model-model tadi.

Akan tetapi, jika Kamu memiliki ketertarikan dengan gitar semacam ini namun model ke-Fender-Fender-an dirasa cukup membosankan, mungkin enam rekomendasi gitar offset dari Bicara Musik ini dapat menjadi pilihan lain untuk dibeli atau dijadikan referensi gitar custom-mu.

Ibanez JTK4

Tim Bicara Musik berusaha agar memasukkan rekomendasi gitar yang (mungkin) masih dapat ditemukan di pasaran. Karena itu, mari mulai dengan seri Ibanez Jet King.

Kamu mungkin mengenal Ibanez sebagai gitar metal dengan bentuk-bentuk tajam yang berapi-api. Namun, ternyata merk gitar asal Jepang ini punya beberapa seri gitar yang lumayan lucu. Contohnya adalah beberapa gitar dalam seri Jet King.

Yang masih bisa kalian temukan penjualnya di mesin pencari mungkin seri keempat Jet King, Ibanez JTK4. Seri ini dikeluarkan pada 2008 dan mungkin satu-satunya gitar dalam seri Jet King yang memiliki tuas tremolo macam Bigsby, cocok digunakan untuk Kamu yang berniat memainkan musik-musik garage rock yang surfy.

Yamaha SGV 300

Kerap disebut Flying Samurai, alias tersebut memang segagah bentuk gitar ini. Yamaha SGV 300 merupakan salah satu hasil reissue era 2000-an dari Yamaha SG 7 yang dirilis pada 1967. Kalau Kamu adalah orang yang belajar bermain dengan gitar akustkik Yamaha, bagian neck dari seri Flying Samurai ini akan cocok sekali dengan tanganmu.

Selain SGV300, pada 2000-an Yamah juga merilis SGV 800 (sama-sama dijual secara internasional), SGV 500, SGV 700, dan SGV 1200 (dijual dalam Jepang). Yamaha juga punya model-model offset serupa di zamannya termasuk SG5 yang digunakan oleh Stu Mackenzie dari King Gizzard & the Wizard Lizard.

Danelectro Hodad

Danelectro Shorthorn dan Dano Pro (yang kotak-kotak itu) mungkin lebih populer di kalangan pop tangtengtong. Namun, keduanya tampak terlalu simetris untuk pembahasan kali ini. Karena itu, Danelectro Hodad nampaknya lebih layak untuk dibahas.

Danelectro terkenal dengan bentuk dan warna gitar yang bikin gemas. Biarpun Hodad berbentuk lumayan lebih sangar, namun ia tetap terlihat Danelectro. Biarpun punya pickup humbucker namun bentuknya masih dua case single coil bentuk lipstik khas merk gitar yang sudah berdiri seja 1947 masih dipertahankan.

Selain gitar enam senar standar, Hodad pun dahulu pernah diproduksi menjadi bentuk lain. Gitar bariton, bas, dan gitar 12 senar adalah beberapa dari variannya.

Saat ini, mungkin yang terlihat memakai gitar ini adalah Om Robo dari Sundancer dan band mitos, Southern Beach Terror.

DiPinto Galaxie 4

Seri 2000-an gitar ini yang masih made in Korea tidak begitu menguras saldo rekening di dekade lalu. Namun, sekarang sepertinya sudah naik dua kali lipat atau lebih, itu pun kalau masih ada yang jual.

DiPinto merupakan merk gitar asal Amerika milik Chris DiPinto. Ia merupakan seorang luthier atau tukang bangun dan reparasi gitar. Kalau Kamu seorang seorang pemain gitar di Bandung, Kamu pasti kenal dengan A Joko, nah Chris ini semacam A Joko versi Amerika dan sudah bikin merk dan model gitar sendiri.

DiPinto Galaxie 4 akan langsung menarik perhatian dengan jumlah pickup-nya yang boros. Empat pickup single coil yang (di versi terbaru) bisa dihidup-matikan satu-satu sebenarnya dapat membuat banyak kombinasi suara, tapi paling hanya satu sampai tiga setingan yang biasa dipakai.

Teisco Spectrum 5

Pada 1960-an, Jepang sedang

Formanta Solo 2

 

Banner 300x600

RELATED BERITA

RELATED BERITA