Bicaramusik.id - Istilah pop kreatif mulai muncul di Indonesia dekade 1980-an, yang dibawa oleh awak media saat itu. Pop kreatif adalah istilah yang paling tepat untuk menggambarkan musik-musik berirama ramai, seperti yang diusung Fariz RM, Yockie Suyoprayogo, atau Oddie Agam. Selain itu, musik pop dengan sentuhan melayu, cha-cha, disko, dan fusion yang digabung jadi satu semakin membingungkan gelar aliran musik tersebut. Sehingga terciptlah istilah pop kreatif yang merangkum segala campuran itu.
Pastinya pop kreatif tidak muncul dengan sendiri. Ada ilmuwan-ilmuwan musik yang membawa dan mengolahnya menjadi skema musik baru di Indonesia. Ramuan itu sukses memuncaki kancah musik Indonesia, menggeser kegelapan radio yang selalu diisi oleh musik-musik rok cadas, atau lagu cengeng yang mengalun pilu. Cikal bakal pop kreatif mulai muncul di era "70-an akhir, yang semakin merebak di pertengahan "80-an. Berikut ini tiga lagu yang menjadi kiblat lahirnya pop kreatif di Indonesia.
1. "Cintaku" - Chrisye"Cintaku" diciptakan untuk lagu tema dari film Badai Pasti Beralu. Film besutan sutradara Teguh Karya ini dirilis tahun 1978, diperankan oleh Christine Hakim, Roy Martens, dan Slamet Rahardjo. Album ini digarap oleh Erros Djarot, Yockie Suryoprayogo, dan diolah di studio Guruh Seokarno Putra. Salah satu lagu di album Badai Pasti Berlalu adalah "Cintaku" yang dibawakan oleh Chrisye. Lagu ini akhirnya menjadi hit monumental milik Chrisye yang masih diputar dan dinyanyikan hingga sekarang. "Cintaku", bahkan satu album Badai Pasti Berlalu banyak dijadikan contoh lagu-lagu pop yang lahir di masa depan. Di era "80-an, progresi musiknya banyak dimainkan oleh musisi-musisi baru dan dijadikan rujukan pakem pop.
2. "Sakura" - Fariz RM"Sakura" ditulis Fariz RM tahun tahun 1979, dimaksudkan untuk menjadi sountrack film Sakura Dalam Pelukan. Tak disangka ketika albumnya rilis tahun 1980, Sakura sukses mengisi radio dan kelab-kelab. Musik dan penulisan liriknya banyak dicontoh, bahkan diakui jika "Sakura" harga mati sebagai pop era baru yang paling sah di permusikan Indonesia.
3. "Apatis" - Benny SoebardjaLagu keluaran Lomba Cipta Lagu Remaja Prambors tahun 1978 ini sukses memukau di belantika musik Indonesia. Dinamika perpaduan pop, rok, dan blues ini menjadi unsur utama dari "Apatis", karya cipta Ingrid Widjanarko olahan Yockie Suryoprayogo. Belum lama ini, Mondo Gascaro sempat menggubah ulang "Apatis" sebagai salah satu lagu pengiring film Kucumbu Tubuh Indahku.
Itulah tiga lagu yang menjadi kiblat atau cikal bakal lahirnya pop kreatif di Indonesia. Meskipun dikemudian hari istilah pop kreatif kian berganti dan dikenal sebagai city pop Indonesia, pop kreatif tetaplah nyawa musik pop Indonesia yang kian merebak hingga kini.
Penulis: Mozza Mahardhika
Gambar: Denny Sakrie